Wednesday, December 28, 2022

7 Kuliner Legendaris di Surabaya

7 Kuliner Legendaris di Surabaya, Sudah Terjamin Enaknya

Wisata kuliner menjadi salah satu kegiatan berlibur yang sayang untuk dilewatkan. Jika saat ini kamu sedang berlibur di Surabaya, wisata kuiner legendaris di Surabaya ini sudah patutnya dicoba. Kuliner legendaris di Surabaya ini telah berdiri sejak tahun 90an, rasa dan kenikmatannya sudah tidak perlu diragukan.

Daftar kuliner Surabaya ini menjadi tempat kuliner yang selalu ramai pengunjung lho.

Meskipun telah melegenda dan legendaris, kuliner enak di Surabaya ini mematok harga yang murah dan ramah dikantong. Kamu tidak perlu khawatir kehabisan uang untuk makan di kuliner legendaris di Surabaya berikut ini.

Inilah daftar kuliner legendaris di Surabaya yang telah dijamin enak sejak tahun 90an.

 

1. Lontong Balap Asli Pak Gendut

Untuk makan Lontong Balap Asli Pak Gendut kamu harus pergi sekitar 2,6 KM dari Alun-alun Surabaya. Tepatnya berada di Jalan Embong Malang Nomor 38, Genteng, Surabaya. Buka dari pukul 06.00-23.00 WIB.

Tempat makan legendaris Surabaya ini sudah ada sejak tahun 1985 lho. Kuliner ini menyajikan menu masakan khas Surabaya dengan bumbu petis. Satu porsi makan lontong balap dihargai mulai dari Rp 17.000. Dalam setiap porsinya, ada potongan lontong, tahu goreng, tauge rebus, lento, dan taburan bawang goreng.

Benar-benar rekomendasi kuliner yang murah meriah bukan?


2. Rawon Setan

Tempat makan legendaris yang selanjutnya adalah Rawon Setan. Kedai makan rawon itu berjarak sekitar 2,4 KM dari Alun-alun Surabaya, tempat ini sangat mudah kamu temukan. Termasuk tempat makan yang legendaris, Rawon Setan sudah ada sejak tahun 1953.

Di sini, kamu bisa menikmati seporsi rawon dengan sambal pedas. Selain itu, dagingnya empuk dan potongannya besar.  Per porsi rawon dihargai sekitar Rp 26.000 hingga Rp 36.000.

 

3. Nasi Bebek Tugu Pahlawan 

Nasi Bebek Tugu Pahlawan berjarak tak jauh dari Alun-alun Surabaya sekitar 3,6 KM saja. Kuliner ini berada di Jalan Tembaan Nomor 17F, Alun-alun Contong, Bubutan, Surabaya. Nasi bebek ala Madura ini dihidangkan dengan bumbu kuning atau bumbu dari parutan kelapa yang digoreng tanpa minyak hingga harum.

Buka dari pukul 18.00-22.00 WIB. Satu porsi menu nasi bebek dibanderol mulai dari Rp 20.000an.

 

4. Rujak Cingur Ahmad Jais

Tempat makan Surabaya yang selanjutnya berada di Jalan Achmad Jais Nomor 40, Peneleh, Genteng, Surabaya. Buka dari pukul 12.00-17.00 WIB.

Rujak Cingur Ahmad Jais sudah ada sejak tahun 1970. Ciri khas dari rujak cingur ini adalah terdapat daging cingur yang melimpah dan tidak bau amis. Selain itu, ada kacang mete yang diulek bersama bumbu rujak cingur, bikin makin nikmat.

Harga satu porsi rujak cingur dihargai sebesar Rp 70.000.


5. Tahu Campur H. ABD. Mahfud Asli Kalasan

Tahu Campur H. ABD. Mahfud Asli Kalasan ini juga termasuk kedalam daftar kuliner legendaris di Surabaya. Tempat makan khas Surabaya ini berada di Jalan Kalasan, Pacar Keling, Tambaksari, Surabaya. Buka dari pukul 10.30-22.30 WIB.

Selain tahu campur, ada menu tahu telor, dan sate telur puyuh yang bisa kamu cicipi di sini. Masakan khas Surabaya berbumbu petis yang wajib kamu coba, saat berada di Surabaya.

Harga per porsi tahu campur dibanderol sekitar Rp 22.000.

 

6. Sate Klopo Ondomohen Bu Asih

Sate Klopo Ondomohen Bu Asih berlokasi di Jalan Walikota Mustajab Nomor 36, Ketabang, Genteng, Surabaya. Tempat makan Surabaya ini sudah ada sejak tahun 1945 dan buka dari pukul 07.00-21.00 WIB.

Di sini, kamu bisa menikmati sate daging sapi atau ayam yang dibalut dengan bumbu kelapa. Bikin gurih saat dibakar.

 Harga per porsi sate daging dan ayam dihargai mulai dari Rp 22.000-29.000


7. Depot Ampel

Tempat makan legendaris di Surabaya selanjutnya adalah depot Ampel yang buka dari pukul 09.00-20.00 WIB. Restoran ini menyajikan aneka menu makanan khas Timur Tengah ini bisa kamu kunjungi di akhir pekan bersama keluarga.

 Mulai menu gulai kikil kambing, gule kacang ijo sapi, dan nasi biryani bisa kamu pesan dengan harga mulai dari Rp 20.000-68.000an.


Sumber :

https://surabaya.jatimnetwork.com/hiburan/pr-526270207/7-kuliner-legendaris-di-surabaya-sudah-terjamin-enaknya?page=3

Sunday, December 25, 2022

4 Orang Terkaya di Jawa Timur

Surabaya Iri! 4 Orang Terkaya di Jawa Timur Justru Lahir di Daerah Nyempil Ini, Masuk Majalah Forbes!


Jawa Timur ternyata juga memiliki crazy rich atau orang kaya. Pasti Banyak yang mengira kalau orang-orang kaya di Jawa Timur lahir di Surabaya. faktanya salah. Banyak di antara mereka yang ternyata lahir di daerah kecil di Jawa Timur. Tentu hal tersebut merupakan sebuah fakta yang mencengangkan.

Pasalnya, keterbatasan di daerah tempat tinggalnya tidak menyulutkan semangat untuk terus berusaha hingga menjadi konglomerat. Ada 4 orang terkaya di Jawa Timur yang tidak lahir di Surabaya. Bahkan keempat orang tersebut pernah masuk Majalah Forbes.

Dilansir JatimNetwork.com dari berbagai sumber, berikut ini 4 orang terkaya di Jawa Timur yang tidak lahir di Surabaya.

1. Susilo Wonowidjojo
Anak ketiga dari Surya Wonowidjojo ini lahir di sebuah kota kecil di Jawa Timur, yakni Kediri. Dirinya merupakan penerus usaha ayahnya, yakni pabrik rokok Gudang Garam. Dirinya memimpin perusahaan tersebut sejak 2000.

Susilo Wonowidjojo sendiri menjadi petinggi Gudang Garam setelah menggantikan kakaknya yang meninggal dunia. Pada 2019 silam, Majalah Forbes menempatkannya sebagai orang terkaya keempat di Indonesia.


2. Mochtar Riady
Di usia 10 tahun, Mochtar Riady sudah memiliki cita-cita menjadi seorang bankir. Tentu cita-cita tersebut sangat jarang. Ayahnya merupakan seorang pedagang batik usai merantau dari China ke Malang. Mochtar Riady sendiri pernah ditangkap- pemerintah Belanda dan dibuang ke China.

Di negara Tirai Bambu itu dirinya belajar banyak hal tentang bisnis dan sempat tinggal di Hongkong. Dirinya kembali ke Indonesia pada 1950. Pemilik Lippo Group itu lahir di Malang, Jawa Timur pada 12 Mei 1929. Kekayaannya sendiri mencapai USD 1,38 miliar.


3. Murdaya Poo
Dirinya pernah dicatat Forbes masuk dalam jajaran 50 orang terkaya di Indonesia. Murdaya Poo sendiri merupakan seorang pengusaha kelahiran Blitar, Jawa Timur.

Perusahaannya ialah Central Cipta Murdaya Group yang bergerak di investasi kelapa sawit, kayu lapis, teknik, dan IT. Tak hanya itu, dirinya juga pernah terjun di dunia politik sebagai anggota legislatif dari partai PDIP.


4. Harjo Sutanto
Pendiri sekaligus pemilik Wings ini lahir di sebuah kota kecil dekat Blitar, yakni Tulungagung. Dirinya lahir pada 1926 dan memutuskan hijrah ke Surabaya saat usianya menginjak kepala dua.

Keputusannya pindah ke Surabaya itu berhasil membuatnya menjadi salah satu orang terkaya di Indonesia. Hal itu karena dirinya berhasil mendirikan pabrik sabun colek Wings bersama sahabatnya, Johannes F Katuari.


Sumber :
https://www.jatimnetwork.com/jatim/pr-436051000/surabaya-iri-4-orang-terkaya-di-jawa-timur-justru-lahir-di-daerah-nyempil-ini-masuk-majalah-forbes?page=3

Monday, December 19, 2022

Bebek Purnama Pertama di Surabaya

Menelusuri Bebek Purnama yang Pertama di Surabaya, Ternyata Tidak Buka Cabang 

Bebek Purnama menjadi satu dari sekian kuliner andalan di Surabaya. Nyaris di setiap titik Kota Pahlawan bisa dijumpai warung-warung bebek goreng dengan embel-embel tulisan “Purnama”. Mengesankan bahwa warung ini cabangnya sudah menggurita.

Mojok.co menelusuri, bagaimana awal mula banyak warung bebek yang mengklaim atau menggunakan embel-embel “Purnama” di warungnya.

Atas bantuan dari teman kerja saya, Seta (23), saya akhirnya tahu di mana lokasi Warung Bebek Purnama yang pertama kali buka dan bertahan hingga saat ini. Sejauh penelusuran saya, siapa yang pertama kali merintis Bebek Purnama di Surabaya memang agak simpang siur.

Penikmat kuliner juga seakan nggak peduli, mana warung Bebek Purnama asli atau yang pertama kali dan mana yang muncul belakangan. Soalnya, semuanya enak. Maka informasi dari rekan saya ini jadi pintu masuk untuk mencari Warung Bebek Purnama yang asli atau yang buka pertama kali  di Surabaya dengan embel-embel “Purnama”.

“Nanti pastikan sendiri aja. Asumsiku ini yang asli, karena di tendanya tertulis Tidak Buka Cabang,” ujar Seta.

Seta sendiri mengaku hanya beberapa kali pernah makan di Warung Bebek Purnama yang menurutnya asli. Selebihnya, pria asal Krian Sidoarjo itu lebih sering makan di warung cabang dekat kosnya di daerah Margorejo.

“Dulu karena penasaran apa yang membedakan cabang dengan yang asli. Tapi soal rasa memang sama-sama enak ya menurutku. Bebeknya empuk, apalagi bumbu kuningnya itu, behhh, joss pokok’e,” ungkapnya.


Yang pertama tidak buka cabang

Petunjuk Seta mengantarkan saya ke Jl. Dinoyo, Keputren, Kec. Tegalsari, Surabaya. Persis di pinggir jalan raya, sebuah warung tenda sederhana dengan kain banner berwarna kuning bertuliskan “WARUNG PURNAMA: NASI BEBEK GORENG NASI AYAM GORENG TIDAK BUKA CABANG” terpampang jelas dan cukup mencolok.

Jam di HP menunjukkan pukul 16.32 WIB saat saya tiba di sana. Memang baru selisih 30 menit dari jam buka warung, tapi beberapa pembeli sudah tampak datang silih berganti. Dari yang makan di tempat atau yang dibungkus untuk dibawa pulang.

Saya langsung memesan seporsi nasi bebek yang terdiri dari nasi, satu potong paha, taburan serundeng, siraman bumbu kuning, serta lalapan pelengkap. Sambalnya tinggal ambil sendiri di mangkuk plastik yang sudah ada di masing-masing meja.

Lokasi Warung Bebek Purnama Surabaya Umik Mardiah di Keputren, Tegalsari, di halaman bekas gedung Bioskop Purnama, Bebek Goreng Purnama "Asli", Jl. Dinoyo, Keputran, Tegalsari, Surabaya.

Lokasi Warung Bebek Purnama Umik Mardiah di Keputren, Tegalsari, di halaman bekas gedung Bioskop Purnama, Jl. Dinoyo, Keputran, Tegalsari, Surabaya.

Saya sengaja tak mengambil duduk di deretan kursi pembeli. Saya memilih duduk di samping Inayah (37), salah seorang pengelola Bebek Purnama Asli (demikian yang tertulis di Google Maps) yang tengah menyiapkan sayur lalapan di pinggir warung.

“Yang merintis itu Umik Mardiah (Umik: Ibu, red.). Umik sekarang istirahat di rumah. Sekarang mengelolanya dibantu keluarga. Saya sendiri masih keponakan sama Umik,” tutur Inayah menjelaskan status dirinya dan empat orang lain yang sibuk melayani pembeli.

Inayah menjelaskan, Bebek Purnama milik Umik Mardiah pertama kali dirintis pada tahun 1989. Lalu mulai populer sejak 1990-an.

Di awal-awal berdiri, Umik Mardiah menggunakan nama “Bebek Goreng” saja. Nama “Purnama” kemudian diambil dari nama Bioskop Purnama yang lokasinya berada persis di belakang warung.

Lokasi awal bebek goreng milik Umik Mardiah berada di seberang Bioskop Purnama. Lalu setelah Bioskop Purnama tutup total pada 1997, nama “Purnama” pun diambil untuk dituliskan di tenda warung.

“Nama Purnama sebenarnya dari pembeli. Jadi waktu itu karena warungnya ada di sekitar Bioskop Purnama, orang-orang lebih gampang nyebut “bebek Purnama”. Kalau mau makan ke sini bilangnya, “Ayok makan ke bebek Purnama”. Ya sudah akhirnya dipakai lah jadi nama warung ,” terang Inayah Sabtu sore, (3/12/2022) itu.

Wanita asli Sampang itu juga menegaskan, sejak dulu Bebek Purnama Umik Mardiah di Surabaya tidak pernah membuka cabang di manapun. Dan itu membuka obrolan kami mengenai bagaimana respon warung milik Umik Mardiah yang mengaku asli dan pertama, menanggapi menjamurnya warung-warung bebek yang menggunakan embel-embel “Cabang Purnama”.


Sama-sama dibuka orang Madura, nggak merasa dirugikan

“Yang ngaku-ngaku asli memang banyak. Tapi dari dulu yang namanya Bebek Purnama itu ya ini, di Bioskop Purnama. Dan nggak pernah buka cabang,” ujar Inayah.

Terkait banyaknya warung-warung bebek lain yang menggunakan kata “Purnama”, Inayah mengatakan, bisa dibilang mereka aji mumpung atas kepopuleran warung bebek goreng milik Umik Mardiah.

Sebab, sejak tahun 1990-an, Bebek Purnama Umik Mardiah sudah sangat tersohor dan tak pernah sepi pelanggan. Dari situ mungkin saja banyak yang berpikir, misalnya buka warung bebek lalu menggunakan embel-embel “Cabang Purnama”, mestinya orang-orang mengira bahwa warung tersebut adalah cabang yang terkoneksi langsung dengan Bebek Purnama Umik Mardiah. Alhasil ikut ketularan ramai pembeli.

Umik Mardiah, seturut pengakuan Inayah, sebenarnya sudah mengetahui hal tersebut. Namun, Umik Mardiah memilih legowo saja; tak keberatan jika makin banyak orang yang “nebeng nama” dari Bebek Purnama miliknya.

Meski tak mendapat untung apa pun, akan tetapi Umik Mardiah mengaku senang jika ternyata Bebek Purnama miliknya secara tidak langsung justru membuka rezeki bagi banyak orang.

Lebih-lebih rata-rata Warung Bebek Cabang Purnama dibuka oleh orang Madura. Ikatan satu rumpun dan rasa prihatin sebagai sesama perantau dari pulau seberang membuat Umik Mardiah tak merasa dirugikan dengan menjamurnya warung-warung bebek yang aji mumpung tersebut.

“Sebenarnya ada juga yang dulunya kerja sama Umik, terus keluar dan bikin warung sendiri. Ada juga yang minta izin dulu. Selebihnya nggak kenal dan nggak ada hubungan sama sekali. Tapi Umik sendiri nggak masalah. Sama-sama nyari rezeki kok,” ungkap Inayah.

Inayah menambahkan, hampir tak ada sesuatu yang secara spesifik membedakan antara Warung Purnama Asli dengan yang mengaku cabang. Mulai dari model tenda sampai sambal dan bumbu kuning khasnya pun tak jauh berbeda.

“Memang bumbu kuning itu sudah jadi ciri khas. Jadi wajib ada. Bahan dasarnya bawang merah, bawang putih, ketumbar, kemiri, kunyit, garam, daun srei, daun jeruk, daun salam. Kalau sambal nggak diblender, tetap harus diuleg. Bahan-bahan untuk sambalnya, kayak cabai, bawang merah dan bawang putih dihaluskan dulu, terus digoreng sama bahan-bahan lain,” bebernya.

Buka setiap hari dari pukul 16.00 WIB-23.00 WIB, Bebek Purnama milik Umik Mardiah bisa menghabiskan 30-50 ekor bebek per hari. Satu porsi bebek goreng dibandrol seharga Rp22 ribu. Bisa lebih jika pembeli nambah lauk lain seperti tempe goreng, tahu goreng, maupun ati ampela.


Sumber :

https://mojok.co/susul/goyanglidah/menelusuri-bebek-purnama-yang-pertama-di-surabaya-ternyata-tidak-buka-cabang/

Thursday, December 15, 2022

5 Crazy Rich Surabaya

5 Crazy Rich Surabaya, Ada yang Punya Harta Rp71,2 Triliun

Rabu 14 Desember 2022 14:24 WIB


Lima crazy rich Surabaya ini ada yang punya harta Rp71,2 triliun. Forbes merilis data mengenai daftar 50 orang terkaya Indonesia yang 5 di antaranya berasal dari Surabaya.

Surabaya tampaknya menjadi salah satu kota yang mencetak orang kaya raya di Indonesia. Mempunyai harta yang berlimpah hingga tidak habis sampai tujuh turunan, kelima konglomerat itu ternyata mempunyai bisnis yang sangat luar biasa.

Lantas, siapa saja mereka? simak ulasan lengkapnya di bawah ini. Dirangkum Okezone, Rabu (14/12/2022) berikut lima nama konglomerat Surabaya.

1. Susilo Wonowidjojo

Susilo merupakan seorang penerus dari bisnis Gudang Garam. Dirinya diketahui memiliki total kekayaan yang mencapai USD4,8 miliar atau setara dengan Rp71,2 triliun.


2. Wijono & Hermanto Tanoko

Dua bersaudara ini dikenal sebagai penerus bisnis cat PT Avia Avian. Kekayaan mereka jika ditotalkan mencapai Rp48,9 triliun.


3. Dato Sri

Dato merupakan pendiri dari Mayapada Group. Bisnisnya membuat dirinya menjadi salah satu orang terkaya di Indonesia yang berasal dari Surabaya dengan total kekayaan sekitar USD2,4 miliar atau setara Rp35,6 triliun.


4. Eddy William

Pemimpin dari perusahaan Wings Group ini juga masuk ke dalam daftar 50 orang terkaya versi Forbes 2022. Diperkirakan jumlah kekayaan Eddy mencapai USD1,1 miliar atau setara Rp16,3 triliun.


5. Alexander Tedja

Tedja dikenal sebagai pengembang real estate Pakuwon Jati yang sudah berdiri sejak tahun 1982. Saat ini, tercatat total kekayaan Tedja mencapai USD1,1 miliar atau setara dengan Rp16,3 triliun.


Sumber :

https://economy.okezone.com/read/2022/12/14/455/2726954/5-crazy-rich-surabaya-ada-yang-punya-harta-rp71-2-triliun?page=2

Related Posts