Friday, December 26, 2014

Rumah Sakit Hewan Setail Surabaya


Fokus Kesehatan Satwa KBS, RSH Setail Tolak Penitipan Satwa

Dengan alasan ingin fokus dan berkonsentrasi terhadap kondisi kesehatan satwa koleksi Kebun Binatang Surabaya (KBS), rumah sakit hewan (RSH) Setail yang berada di bawah manajemen PDTS-KBS, tidak lagi melayani masyarakat yang akan menitipkan satwa peliharaannya.

�Kami ingin lebih fokus dan berkonsentrasi dengan kondisi kesehatan satwa-satwa koleksi KBS sendiri. Ini saja butuh konsentrasi, fokus serta kerja yang tidak enteng. Dan dengan demikian kami tidak lagi melayani jasa penitipan satwa peliharaan,� terang Aschta Nita Boestani Tajudin Direktur Operasional dan Umum Kebun Binatang Surabaya.

Per 1 Desember 2014 lalu, lanjut Sita, pihak RSH Setail memutuskan untuk tidak lagi melayani penitipan satwa peliharaan dari masyarakat, seperti yang sudah dilakukan dan berjalan pada tahun-tahun sebelumnya. Selain karena minimnya fasilitas, seluruh staf di RSH Setail diminta untuk konsentrasi menangani satwa-satwa koleksi KBS.

�Dari hasil evaluasi kami, fasilitas yang ada di RSH Setail tidak memadai untuk digunakan sebagai tempat penitipan satwa peliharaan masyarakat. Harus dihentikan. Termasuk dengan staf pelaksana di RSH, nantinya kami akan konsentrasikan merawat satwa koleksi KBS,� pungkas Sita pada suarasurabaya.net, Rabu (24/12/2014).

Sementara itu, Liliana warga Prapen, Surabaya, saat ditemui suarasurabaya.net, Rabu (24/12/2014) di depan RSH Setail mengaku baru tahu jika layanan penitipan satwa sudah tidak ada lagi di RSH Setail.

�Biasanya titip anjing. Soalnya kami sekeluarga Natalan di luar negeri. Baru tahu kalau tidak ada lagi penitipan satwa di sini,� ujar Liliana.


KBS Tutup Rumah Sakit Hewan Setail

Rumah Sakit Hewan (RSH) Setail tidak lama lagi akan ditutup untuk umum. Rumah sakit yang jadi bagian Kebun Binatang Surabaya (KBS) itu secara resmi berhenti beroperasi sejak 31 Desember atau sepuluh hari lagi.

Rumah sakit di Jalan Setail tersebut memang menjadi jujukan banyak penyayang binatang sejak dibuka pada 2005. Setiap hari tak kurang dari lima pasien dibawa ke sana. Misalnya, anjing, kucing, kura-kura, dan kelinci.

Selain pemeriksaan kesehatan, rumah sakit itu dilengkapi fasilitas penitipan hewan. Biasanya tiap libur panjang seperti akhir tahun, rumah sakit itu diserbu banyak penyayang satwa yang ingin liburan panjang. Tapi, setelah beroperasi sembilan tahun, rumah sakit tersebut akhirnya akan ditutup.

Ketua Perkumpulan Kinologi Indonesia (Perkin) Jawa Timur Singky Soewadji menuturkan, keputusan penutupan RSH patut disayangkan. Dia menyebutkan bahwa pendirian RSH itu bagian dari pengabdian KBS untuk masyarakat. ”Sungguh gegabah keputusan penutupan RSH tersebut,” ungkap dia.

Sepekan terakhir ini dia mendapatkan banyak pertanyaan dari pencinta satwa. Bukan hanya anjing, tapi juga kucing yang kerap membawa binatang peliharaannya itu ke RSH Setail. Dia pun berharap penutupan tersebut bisa dipertimbangkan lagi. ”Keberadaan RSH itu sangat dibutuhkan masyarakat. Sebab, KBS harusnya juga bermanfaat bagi lingkungan,” tambahnya.

Namun, direksi Perusahaan Daerah Taman Satwa (PDTS) KBS punya alasan tersendiri soal penutupan rumah sakit itu. Mereka menyebut kekurangan fasilitas kesehatan satwa untuk melayani binatang koleksi KBS. Maka, mau tak mau penutupan tersebut menjadi langkah terbaik. ”Ibarat orang mau tenggelam, kami tentu akan menyelamatkan diri sendiri dulu. Baru orang lain,” kata Direktur Operasional PDTS KBS Aschta Nita Boestani Tajudin kemarin (20/12).

Aschta menunjukkan kondisi karantina satwa dan tempat perawatan di dalam KBS. Kondisinya memang sungguh memperihatinkan. Kandang-kandang yang semestinya untuk satwa sakit dan menjalani karantina malah dipakai satwa yang tidak mendapatkan tempat.

Bangunan di pinggir kandang gajah itu juga sudah bocor di mana-mana saat hujan mendera. Bahkan, beberapa atap asbes sudah berlubang dan jatuh. Kondisi tersebut tentu sungguh tidak layak untuk perawatan satwa yang dilindungi. ”Memang keadaannya begini. Inilah yang membuat kami ingin memanfaatkan rumah sakit hewan untuk kepentingan internal,” imbuh Aschta yang pernah mengenyam pendidikan di Edinburgh University, Inggris, itu.

Dia mengatakan, rumah sakit tersebut tidak ditutup. Tapi, hanya beralih fungsi. Kalau sebelumnya dibuka untuk umum, RSH selanjutnya hanya akan difungsikan untuk satwa KBS. ”Fasilitas kesehatan hewan ini juga bukan satu-satunya di sini kan. Jadi, kami tidak menzalimi penyayang satwa,” tambahnya.

Selain perlu ruangan tambahan untuk perawatan satwa, KBS membutuhkan banyak pegawai untuk meningkatkan kualitas satwa. Di RSH Setail itu ada 1 dokter hewan, 2 paramedis, 2 staf laboratorium, dan 1 tenaga administrasi. Mereka nanti diperbantukan untuk merawat satwa-satwa KBS.

Aschta menyebutkan, bukan perkara mudah untuk merekrut tenaga baru. Dana yang mereka miliki terbatas. Selain itu, pendapatan dari RSH Setail tidak terlalu banyak. ”Sebulan bersih hanya sekitar Rp 6 juta,” tuturnya.

Kepala Departemen Kesehatan PDTS KBS drh Rahmat menuturkan, RSH Setail punya cukup banyak fasilitas penunjang yang bisa sangat berguna untuk satwa KBS. Di antaranya, rontgen khusus, ruang pemeriksaan yang memadai, dan ruangan untuk salon bagi satwa. ”Kalau di tempat karantina itu hampir semua fasilitas kurang memadai,” imbuh dokter yang sejak 1999 mengabdi di KBS tersebut.


Sumber :
http://www.jawapos.com
http://kelanakota.suarasurabaya.net

Tuesday, December 2, 2014

Telkomsel dan ITS Luncurkan Bus Listrik Pertama Terbesar di Dunia


Setelah sukses membuat mobil listrik, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya kembali menunjukkan kehebatannya membuat bus listrik.

Bus listrik yang didominasi warna merah branding Telkomsel dan berkapasitas 26 penumpang ini diresmikan hari ini di Halaman GraPARI Taman Bungkul Surabaya, Minggu (23/11/2014).

Peresmian Bus Listrik karya anak bangsa yang pertama berhasil diproduksi ini, dilakukan Walikota Surabaya, Tri Rismaharini, didampingi Direktur Utama Telkomsel Alex J Sinaga dan Rektor ITS Prof Dr Ir Triyogi Yuwono DEA serta Direktur Sales Telkomsel, Mas’ud Khamid.

Kesuksesan ITS membuat bus listrik ini tidak lepas dari dukungan Telkomsel sebagai Operator Paling Indonesia.

Selama ini, ITS telah melakukan kerjasama berupa penelitian dan pengembangan bus listrik sampai akhirnya hari ini terealisasi dan ditunjukkan kepada masyarakat.

Direktur Utama Telkomsel Alex J Sinaga, di sela peluncuran bus listrik, mengatakan “bus listrik ini adalah hasil karya anak bangsa yang patut kita banggakan”.

Walikota Surabaya, Tri Rismaharini menyambut baik hadirnya Bis Listrik hasil karya anak ITS dan dukungan Telkomsel.

“Saya berharap kedepan Bus ini bisa bermanfaat untuk Warga Surabaya. Kami juga menggagas adanya mono rel. Kini masih dibuat desainnya,” tukas Risma.

Sementara itu, Rektor ITS, Prof Dr Triyogi menambahkan, “Bus ini menggunakan Battery yang dapat di charge 8 jam mampu berjalan sampai dengan 160 Kiloneter. Dan keunggulan bus listrik ini adalah mampu menghemat biaya operasional hingga 40 persen dibandingkan bus konvensional,”ujarnya.

Kata Triyogi , bus listrik ini digerakkan oleh baterai yang diimpor dari China. Dan dilengkapi smart grid sehingga sumber listrik bisa didapatkan dari mana pun, termasuk tenaga surya.

Saat kapasitas baterai tinggal 20 persen, akan ada peringatan sehingga baterai tidak benar-benarhabis.

Terwujudnya Bus Listrik ITS ini, kata Alex, merupakan kepedulian Telkomsel dalam mendukung upaya Pemerintah mengembangkan kendaraan berbahan bakar listrik.

Berdasarkan road map yang telah disusun pemerintah, produksi 10.000 unit kendaraan listrik akandilakukanpada2016.

“Kehadiran bus listrik karya ITS ini menunjukkan bahwa sebenarnya sumber daya manusia Indonesia tidak kalah dengan sumber daya manusia yang ada di luar negeri. Kita harus bangga sebagai bangsa Indonesia, sekaligus ini juga menunjukkan, Indonesia tidak perlu impor bus listrik dari China karena sudah mampu memproduksi bus listrik sendiri,”papar Alex.

Sebelum peresmian Bus Listrik ITS, Telkomsel juga menggelar Heroes Fun Walk sepanjang 3 km yang diikuti sekitar 2000 peserta. Heroes Fun Walk ini ditujukan untuk ikut memperingati Hari Pahlawan.

Telkomsel adalah operator selular terbesar di Indonesia dengan jumlah pelanggan mencapai lebih dari 140 juta. Untuk melayani pelanggannya yang tersebar di seluruh Indonesia, termasuk juga di daerah terpencil dan pulau terluar serta daerah perbatasan Negara, Telkomsel menggelar 80.000 BTS.

Telkomsel secara konsisten mengimplementasikan roadmap teknologi 3G, HSDPA, HSPA+, serta uji coba teknologi Long Term Evolution (LTE) dalam upaya memandu perkembangan industri telekomunikasi selular di Indonesia memasuki era mobile broadband.

Salah satu program yang dicanangkan adalah membangun Broadband City di Indonesia, dimana saat ini telah mencapai 369 kota. Untuk melayani kebutuhan pelanggan, Telkomsel menggelar call center 24 jam dan 413 pusat layanan GraPARI yang tersebar di seluruh Indonesia.

http://www.tribunnews.com

Mahasiswa ITS Ciptakan Alat Pemisah Detak Jantung Ibu dan Janin


Kehamilan bisa mengakibatkan perubahan fisiologis perempuan. Di antaranya, sistem jantung dan pembuluh darah. Padahal, ibu hamil yang mempunyai kelainan jantung punya risiko kematian. Untuk mengurangi risiko tersebut, aktivitas jantung perlu dipantau secara berkala.

Karena itu, mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya mencari solusi. Mereka adalah Ahmad Asrori, Mohammad Kamalul Wafi, dan Ikrarda Tegar Pambudi. Tiga mahasiswa jurusan teknik fisika tersebut membuat alat portabel untuk memisahkan detak jantung bayi dan detak jantung ibu. Alat itu mereka beri nama Portable Maternal Electrocardiogram.

Asrori menjelaskan, biasanya ibu hamil harus menggunakan alat electrocardiography. Tetapi, pemeriksaan dengan cara itu hanya dapat dilaksanakan di rumah sakit. ”Kami buat yang portabel sehingga dapat digunakan untuk memonitor aktivitas jantung ibu hamil secara mandiri, tanpa perlu ke rumah sakit,” kata Asrori. Alat tersebut juga mampu mengeliminasi gangguan-gangguan sinyal lain yang menggangu detak jantung ibu hamil.

Asrori menuturkan, sesuai dengan teori, detak jantung ibu lebih kecil daripada janin. Detak jantung ibu hamil 90-120 kali per menit, sedangkan bayi 120-140 kali per menit.

Cara penggunaannya cukup mudah. Pertama, elektrode ditempelkan pada perut ibu dan ground electrode dilekatkan di bagian tulang yang menonjol. Selanjutnya, hardware diatur hingga tersambung ke laptop. ”Baru setelah itu, grafik detak jantung ibu dan janin bisa dimonitor dan grafiknya pisah,” tegas Asrori. (kus/nw)

http://www.jpnn.com

ITS Ciptakan Smelter Skala Kecil


Pemerintah mengapresiasi smelter buatan Institute Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya, yang mampu mengolah mineral mentah dengan skala kecil. Bahkan smelter tersebut sudah dipakai sejumlah perusahaan pertambangan di Sulawesi Tenggara.

Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM, R. Sukhyar mengatakan inovasi ini muncul setelah pemerintah mengeluarkan kebijakan pengolahan dan pemurnian mineral di dalam negeri. Sebelumnya, para investor tambang mineral enggan membangun smelter dengan skala kecil, alasannya tidak memiliki nilai keekonomian.

“Jadi kalau bangsa ini dicambuk dalam kondisi tertentu maka muncul ide-ide seperti itu,” kata Sukhyar di Jakarta, Jumat (04/07).

Sukhyar menambahkan, smelter tersebut merupakan produk lokal, dan kapasitas produksinya mampu menggarap 3 ton feronikel per hari. Dengan adanya smelter skala kecil ini, setidaknya para pelaku usaha kecil mampu mengolah dan memurnikan produksinya di dalam negeri.

“Ini sangat bagus dikembangkan bagi IUP-IUP kecil,” tuturnya. (Rifai/kk)

https://www.ipotnews.com

Dosen ITS Ciptakan Kontainer Bank Data


Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya meluncurkan data center yang dapat berpindah-pindah tempat dengan ditempatkan pada kontainer truk. Terobosan baru ini menyusul pesatnya perkembangan tehnologi dan layanan internet yang memungkinkan berbagai pihak untuk meningkatkan layanan kepada masyarakat serta menjamin keberadaan data yang besar dan dapat digunakan secara berkesinambungan.

Mochammad Hariadi, dosen ITS yang menciptakan terobosan baru ini mengungkapkan alasan utama diciptakannya smart data center yang memiliki total power kontainer hingga 40 kw ini guna meningkatkan layanan kepada masyarakat.

Dia menyulap kontainer truk menyerupai perkantoran untuk ditempati data center. Kontainer tersebut dilengkapi dengan pengaturan temperatur suhu yang memenuhi standar minimal dan dapat dihubungkan dengan MDC lain atau dengan data center konvensional sebagai disaster recovery center.

Kontainer data center atau yang juga bisa disebut mobile data center ini menggunakan tenaga surya sebagai energinya. Dengan inovasi atau terobosan ini diharapkan dapat mengubah data center yang biasanya konvensional, yang bertempat di sebuah ruangan atau gedung khusus, untuk bisa dipindah ke berbagai tempat. Selain itu, dengan terobosan yang diciptakan dosen ITS ini dapat menghemat serta menekan tingginya biaya perawatan data center. Meski bentuknya mobile namun dijamin tetap tidak mengurangi fungsi maupun kegunaan data center.

Terobosan inovatif ini mendapat sambutan positif dari Pemerintah Kota Surabaya. Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menyatakan pihaknya berencana menggunakan inovasi ini untuk kepentingan administrasi maupun pelayanan publik. Pasalnya, seluruh penyimpanan data milik Pemkot Surabaya masih menggunakan sistem elektronik.

Tidak hanya dapat digunakan di daerah perkotaan, data center kreatif yang dibuat selama satu bulan ini juga dapat digunakan di daerah yang minim akan listrik atau daerah terpencil sehingga diharapkan dapat membantu mengembangkan daerah tersebut karena energi atau tenaga yang digunakan bersumber dari matahari.

Temuan inovatif ini sendiri di-launching Risma pada Minggu (30/11/2014) di Areal Graha ITS dengan dihadiri sejumlah tamu undangan termasuk mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M Nuh. Dalam kesempatan ini ITS juga meluncurkan bus listrik bertenaga surya karya mahasiswanya.

Sumber :
http://news.okezone.com

Mahasiswa ITS, Redam Polusi dengan Lumpur Lapindo


Ada yang tidak biasa pada knalpot karya Muhammad Khamim Asy’ari dan Mochammad Machrus Adhim ini. Mereka merancang prototipe knalpot dengan nama Re-car Nox. Bahan dasar adsorbennya adalah lumpur panas Porong yang biasa disebut sebagai lumpur Lapindo.

Mereka mengungkapkan, upaya membuat Re-car Nox tidak mudah. Sebelum menciptakan karya, Khamim dan Machrus berburu berbagai referensi dan menyusun karya tulis ilmiah. Selain itu, mereka meneliti zat yang dapat mereduksi gas karbon monoksida (CO) pada kendaraan bermotor.

Hingga akhirnya, keduanya menemukan bahwa lumpur lapindo berpotensi sebagai peredam polusi. Mereka lantas memasangnya pada knalpot motor. ”Kami sempat mencoba beberapa adsorben yang lain. Ternyata, setelah dianalisis, lumpur Lapindo dapat mereduksi gas CO sebesar 21,78%,” ujar Khamim.

Selain itu, menurut Machrus, belum banyak yang dapat memanfaatkan lumpur tersebut. ”Banyak orang yang menganggap lumpur Lapindo itu mengganggu dan tidak berguna. Padahal, lumpur Lapindo juga bisa bermanfaat,” tuturnya.

Hasil karya mereka dilatarbelakangi keinginan mengurangi polusi udara yang dapat mengakibatkan berbagai dampak negatif pada lingkungan. Menurut Machrus, asap motor merupakan salah satu penyumbang terbesar polusi udara dengan unsur terbanyak CO.

Dua mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya tersebut mengikutsertakan karya mereka dalam lomba Innovate Material for Independent of Nation (IMEC) yang diselenggarakan ITS. ”Kami optimistis menang,” ujar remaja yang akrab disapa Machrus itu.

Lebih jauh, Khamim dan Machrus berharap dapat terus mengembangkan karyanya hingga memproduksi knalpot dengan desain adsorben dari lumpur Lapindo. (der/c14/roz)

Sumber :
http://www.jpnn.com

Friday, November 28, 2014

Bandar Udara Internasional Juanda

Bandar Udara Internasional Juanda berada di Surabaya atau Sidoarjo?


Pemerintah Kabupaten Sidoarjo menuntut nama Sidoarjo disebutkan di belakang nama Bandara Juanda. Selama ini nama Surabaya selalu dikaitkan di belakang nama bandara internasional itu, padahal Bandara Juanda berada di perbatasan sebelah utara Surabaya-Sidoarjo.

Atas hal tersebut, Pemkab Sidoarjo mengaku dirugikan. Karena, selama ini nama Sidoarjo tidak pernah disebut atau diumumkan kepada penumpang pesawat yang mendarat di bandara itu.

Menurut Pemkab Sidoarjo, penyebutan nama Bandara Juanda tanpa nama Sidoarjo di belakangnya adalah sebuah kebohongan publik. Pasalnya, bandara tersebut berada di wilayah Sidoarjo.

Penyebutan nama Bandara Internasional Juanda Surabaya telah berubah menjadi Bandara Internasional Juanda Surabaya di Sidoarjo dengan turunnya surat Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Nomor HK.301/1/18/DRJU.2012.

Dengan adanya surat tersebut, ia menegaskan, nama yang semula Bandara Internasional Juanda di Surabaya menjadi Bandara Internasional Juanda Surabaya di Sidoarjo.

Sehingga jika kita perhatikan petugas mengumumkan sebelum pesawat lepas landas maupun sesaat setelah mendarat di Bandara Internasional Juanda Surabaya di Sidoarjo.


Koordinat 7°22′47″LU 112°47′13″BTKoordinat: 7°22′47″LU 112°47′13″BT

Bandara Internasional Juanda adalah bandar udara internasioanal yang terletak di kecamatan Sedati, kabupaten Sidoarjo, 20 km sebelah selatan kota Surabaya. Bandara Internasional Juanda dioperasikan oleh PT Angkasa Pura 1. Namanya diambil dari Djuanda Kartawidjaja, Perdana Menteri terakhir Indonesia yang telah menyarankan pembangunan bandara ini. Bandara Internasional Juanda adalah bandara terbesar dan tersibuk kedua di Indonesia setelah Bandara Internasional Soekarno-Hatta berdasarkan pergerakan pesawat dan penumpang.

Bandara ini memiliki panjang landasan 3000 meter dengan luas terminal sebesar 51.500 m², atau sekitar dua kali lipat dibanding terminal lama yang hanya 28.088 m². Bandara baru ini juga dilengkapi dengan fasilitas lahan parkir seluas 28.900 m² yang mampu menampung lebih dari 3.000 kendaraan. Bandara ini diperkirakan mampu menampung 6 juta hingga 8 juta penumpang per tahun dan 120.000 ton kargo/tahun.

Terminal 1
Terminal 1 Bandara Juanda dibuka pada tahun 2006. Terminal ini terletak di sebelah utara landasan pacu. Terminal ini terbagi menjadi terminal A dan B. Beberapa tahun kemudian, semakin banyak rute penerbangan dari dan ke Surabaya. Baik domestik, maupun internasional. Hal ini membuat terminal ini menjadi overload. Kapasitas sebenarnya hanya 6 juta penumpang/tahun. Namun pada tahun 2013, jumlah penumpang yang berangkat dan datang menjadi 17 juta penumpang/tahun. Akhirnya pemerintah memutuskan membangun terminal 2 yang berada di terminal lama bandara juanda. Terminal lama dibongkar dan dibangun terminal 2.

Terminal 2
Terminal 2 Bandara Juanda yang sedang dalam tahap konstruksi.
Terminal 2 mulai dibangun sejak tahun 2011. Terletak di terminal lama bandara Juanda. Terminal lama dibongkar dan dibangun terminal 2. Terminal ini dibangun untuk mengurangi kepadatan penumpang di terminal 1 yang sudah overload. Terminal ini dipakai oleh Garuda Indonesia dan AirAsia serta penerbangan internasional. Setelah tertunda beberapa bulan, terminal ini dijadwalkan beroperasi tanggal 14 Februari 2014. Namun karena abu letusan Gunung Kelud, terminal ini ditunda operasinya hingga beberapa hari. Terminal ini akan menampung 6 juta penumpang/tahun.


Sejarah

PERIODE 1964-1981 (DEP. HANKAM )

7 Februari 1964 diresmikan oleh Perdana Menteri Ir. H. Juanda sebagai  Pangkalan  Udara TNI-AL Pengelolaan Oleh TNI-AL

PERIODE 1981-1984 (DEP. PERHUBUNGAN)
7 Desember  1981 Pengelolaan  Oleh  Ditjenud (Surat Keputusan Bersama Tiga Menteri)

PERIODE 1985-1993 (PERUM ANGKASA PURA I)
1 Januari 1985 Dikelola  PERUM ANGKASA PURA I Berdasarkan PP No 30 Tahun 1984

Periode 1993-Sekarang PT. ANGKASA PURA I (PERSERO)
2  Januari 1993  Perubahan Status dari PERUM ANGKASA PURA  I menjadi PT.(PERSERO) ANGKASA PURA I Berdasarkan PP No. 5 Tahun 1992
7 Nopember 2006 Bandara Juanda pindah lokasi terminal ke sisi Utara, diresmikan oleh Presiden RI. Bp. Susilo Bambang Yudhoyono
1 Desember 2012 Ground Breaking Terminal 2


Sumber :
http://www.juanda-airport.com/
http://www.surabayaairport.com/
http://id.wikipedia.org/
http://www.antarajatim.com
http://www.merdeka.com

Saturday, October 25, 2014

Charlie Chaplin Berkunjung ke Indonesia


Charles Spencer Chaplin demikian nama aslinya. Ia lahir di London, Inggris, 16 April 1889. Ayahnya adalah seorang vokalis sekaligus aktor. Ibunya Lily Harley, adalah seorang aktris dan penyanyi.

Pada usia 10 Charlie ditinggal mati sang bapak sebab sakit yang diderita. Charlie pun dititpkan kepada saudata ibunya, Sydney.

Debut profesional dimulai Charlie di Inggris pada usia 12-an tahun.  Pada tahun 1910 karir di Inggris mengantarnya ke Amerika. ia bergabung dengan perusahaan teater Fred Karno.

Tiga tahun berikutnya ia masuk ke dunia layar lebar.

Chaplin pernah menginjakkan kaki di Indonesia. Pada 30 Maret hingga 1 April 1932 Charlie melakukan perjalanan ke Indonesia yang kala itu masih dijajah Belanda. Charlie melakukan perjalanan darat dari Jakarta (kala itu bernama Batavia) menuju Soerabaja (Surabaya) dengan perjalanan darat.

Perjalanan yang jauh itu ditempuh dengan jalan mampir ke beberapa kota untuk rehat, Bandung, Garut, Yogya lalu ke Surabaya.

Di Bandung, Charlie dan rombongan menginap di Hotel Preanger.

Ada kisah unik di sini yang mengilhami ide komedi si Charlie. Nyamuk, dan renagga lain kerap berdengung di sekeliling kelambu. Dengan suara yang aneh memebentuk serenade yang di telinga Charlie sangat indah.

Ada lagi kisah unik. Saat menginap di hotel inilah untuk pertama kali Charlie mengenal guling. Di Amerika dan Inggris hanya dikenal bantal. Guling disebut sebagai Dutch wife.

“Saat pertama kali dijelaskan fungsinya akau tertawa,” kata Charlie tapi selanjutnya ia sangat menikmati.

Di Surabaya, Charlie menguinap di hotel Oranje (kini bernama Hotel Mandarin Oriental).

Dari Surabaya, Charlie menuju Bali menumpang kapal.


Sumber :
http://batampos.co.id

Sunday, October 19, 2014

Tri Rismaharini


Wali Kota Surabaya ke-23
Petahana
Mulai menjabat
28 September 2010

Lahir 20 November 1961 (umur 52), Kediri, Jawa Timur, Indonesia
Suami/istri Ir. Djoko Saptoadji
Anak Fuad Bernardi
Tantri Gunarni Saptoadji

Alma mater Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Pekerjaan Birokrat
Agama Islam

Ir. Tri Rismaharini, M.T atau terkadang ditulis Tri Risma Harini (lahir di Kediri, Jawa Timur, 20 November 1961; umur 52 tahun) adalah Wali Kota Surabaya yang menjabat sejak 28 September 2010. Ia adalah wanita pertama yang terpilih sebagai Wali Kota Surabaya sepanjang sejarahnya. Insinyur lulusan Arsitektur dan pasca sarjana Manajemen Pembangunan Kota Institut Teknologi Sepuluh Nopember ini juga tercatat sebagai wanita pertama di Indonesia yang dipilih langsung menjadi wali kota melalui pemilihan kepala daerah sepanjang sejarah demokrasi di Indonesia pasca Reformasi 98.

Melalui pemilihan langsung, ia menggantikan Bambang Dwi Hartono yang kemudian menjabat sebagai wakilnya hingga resmi mengundurkan diri pada 14 Juni 2013. Mereka diusung oleh partai PDI-P dan memenangi pilkada dengan jumlah suara 358.187 suara atau sebesar 38,53 persen. Pasangan ini dilantik pada tanggal 28 September 2010.

Sebelum menjadi wali kota, Risma pernah menjabat sebagai Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Surabaya dan Kepala Badan Perencanaan Kota Surabaya (Bappeko) hingga tahun 2010. Risma merupakan seorang birokrat tulen, yang meniti karier sebagai seorang pegawai negeri sipil (PNS) Kota Surabaya sejak dekade 1990-an.

Tri Rismaharini menempuh pendidikan dasar di Sekolah Dasar Negeri Kediri dan lulus pada tahun 1973. Ia melanjutkan pendidikan ke Sekolah Menengah Pertama Negeri 10 Surabaya, lulus pada tahun 1976, kemudian melanjutkan pendidikan ke Sekolah Menengah Umum Negeri 5 Surabaya dan lulus pada tahun 1980.

Ia menempuh pendidikan sarjana di jurusan Arsitektur Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya dan lulus pada tahun 1987. Ia kemudian melanjutkan pendidikan pascasarjana Manajemen Pembangunan Kota di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, lulus pada tahun 2002. Dalam acara ITS EXPO, April 2014, Tri Rismaharini mengungkapkan keinginannya untuk menjadi dosen di almamaternya, ITS, seusai selesai mengabdi sebagai Wali Kota Surabaya.

Tri Rismaharini mulai menata Kota Surabaya dari yang buruk penataannya sejak dirinya menjadi Kepala DKP. Ia melanjutkan tugas tersebut sejak dilantik menjadi wali kota pada 2010. Di masa kepemimpinannya di DKP, hingga menjadi wali kota, Surabaya menjadi lebih asri dan tertata dengan baik dibandingkan sebelumnya, lebih hijau dan lebih segar.

Penataan Kota
Taman-taman kota yang dibangun Risma adalah pemugaran taman bungkul di Jalan Raya Darmo dengan konsep all-in-one entertainment park, taman di Bundaran Dolog, taman buah Undaan, serta taman di Bawean, dan di beberapa tempat lainnya yang dulunya mati sekarang tiap malam dipenuhi dengan warga Surabaya. Selain itu Risma juga membangun jalur pedestrian dengan konsep modern di sepanjang jalan Basuki Rahmat yang kemudian dilanjutkan hingga jalan Tunjungan, Blauran, dan Panglima Sudirman.

Penghargaan

Risma mengangkat United Europe Award pada acara kirab di Surabaya
Di masa kepemimpinannya, Kota Surabaya meraih empat kali piala adipura berturut-turut yaitu tahun 2011, 2012, 2013, dan 2014 untuk kategori kota metropolitan. Selain itu, kepemimpinan Tri Risma juga membawa Surabaya menjadi kota yang terbaik partisipasinya se-Asia Pasifik pada tahun 2012 versi Citynet atas keberhasilan pemerintah kota dan partisipasi rakyat dalam mengelola lingkungan.

Pada Oktober 2013, Kota Surabaya dibawah kepemimpinannya memperoleh penghargaan tingkat Asia-Pasifik yaitu Future Government Awards 2013 di 2 bidang sekaligus yaitu data center dan inklusi digital menyisihkan 800 kota di seluruh Asia-Pasifik.

Taman bungkul yang pernah dipugarnya pun meraih penghargaan The 2013 Asian Townscape Award dari Perserikatan Bangsa-Bangsa sebagai taman terbaik se-Asia pada tahun 2013.

Pada Februari 2014, Tri Rismaharini dinobatkan sebagai Mayor of the Month atau wali kota terbaik di dunia untuk bulan Februari 2014 atas keberhasilannya selama memimpin Kota Surabaya sebagai kota metropolitan yang paling baik penataannya.

Pada bulan April 2014, Risma mengklaim bahwa Kota Surabaya telah mendapatkan penghargaan Socrates Award untuk kategori Future City dari European Business Assembly (EBA), yang kemudian diarak di kota Surabaya. Namun, penghargaan ini menimbulkan polemik setelah diketahui bahwa penghargaan yang diperoleh Risma bukanlah Socrates Award, tetapi United Europe Award yang dinobatkan bagi mereka yang memiliki kontribusi pribadi untuk integrasi Eropa. Nama Risma dan Surabaya juga tidak masuk dalam daftar penerima Socrates Award di situs EBA. Selain itu, menurut laporan Center for Investigative Reporting di Sarajevo, Bosnia dan Herzegovina, pada Agustus 2013, terdapat biaya yang harus dibayarkan untuk memperoleh penghargaan dari EBA, dan biaya untuk memperoleh United Europe Award adalah 3.900 euro. Akibatnya, muncul dugaan bahwa Risma menggunakan anggaran kota untuk "membeli" penghargaan. Juru bicara pemerintah kota Surabaya Muhammad Fikser menampik bahwa Risma telah menggunakan anggaran kota untuk mengambil penghargaan tersebut, dan menyatakan bahwa 3.900 euro digunakan untuk biaya seminar.

PENDIDIKAN
SMP Negeri X Surabaya (1976)
SMU Negeri V Surabaya (1980)
S-1 Arsitektur Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS) (1987)
S-2 Manajemen Pembangunan Kota Surabaya ITS (2002)

Karier Birokrat
Kepala Seksi Tata Ruang dan Tata Guna Tanah Bappeko Surabaya (1997-2000)
Kepala Seksi Pendataan dan Penyuluhan Dinas Bangunan Kota Surabaya (2001)
Kepala Cabang Dinas Pertamanan Kota Surabaya (2001)
Kepala Bagian Bina Bangunan (2002)
Kepala Bagian Penelitian dan Pengembangan (2005)
Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surabaya (2005)
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota Surabaya (2008)
Wali Kota Surabaya (2010)


Sumber :
http://id.wikipedia.org
http://profil.merdeka.com

Friday, September 12, 2014

Taman Pelangi


Taman Pelangi Surabaya terletak di Jl. A. Yani, merupakan ruang terbuka hijau merangkap ruang publik yang ada di Surabaya.

Menemukan Taman Pelangi cukup mudah karena hampir semua angkutan umum dalam kota melewati taman ini. Untuk mengenalinya, perhatikan saja tiang putih berjajar yang ditata serupa gelombang yang cukup menarik perhatian bagi yang melewatinya. Taman ini berseberangan dengan kantor Bulog (DOLOG)

Taman Pelangi Surabaya sebagai ruang terbuka publik sudah memenuhi 3 syarat penting, yaitu memiliki makna, dapat mengakomodir pengunjungnya dalam melakukan kegiatan, dan dapat menerima berbagai kegiatan masyarakat tanpa ada diskriminasi.

Adanya berbagai fasilitas diatas mampu mengakomodir pengunjungnya untuk melakukan berbagai kegiatan. Siapa saja boleh datang dan memanfaatkannya kecuali untuk berdagang karena tidak boleh berdagang di tengah taman.


Taman kota yang terletak di ring road jalan ahmad yani Surabaya ini masih terbilang baru dibandingkan taman-taman lain yang dibangun oleh pemerintah Surabaya seperti taman apsari, taman prestasi, taman bungkul dan taman lansia. Berbekas lahan SPBU yang tidak produktif lagi pemerintah kota Surabaya dapat menyulapnya menjadi sebuah taman yang memang tidak seberapa luas namun memiliki nilai fungsional sebagai taman kota dan bernilai estetika yang tinggi.

Anggaran pembangunan taman tersebut sudah disiapkan sebesar Rp 923 juta. Dana ini bantuan dari Pertamina Surabaya. Penggarapan taman ini dilakukan oleh CV Sinar Jaya Utama yang memenangkan tender. Konsep yang diusung adalah menampilkan ikon Surabaya. Karena dengan adanya taman tersebut Orang dari luar kota yang masuk ke Surabaya langsung dapat melihat taman pelangi.

Ikon dari taman pelangi atau taman dolog yakni memiliki kenampakan desain monumen pilar-pilar (static mass) yang memanjang dan berpola miring berlengkung menyerupai ruas daun dengan dibawahnya terdapat kolam, itulah corak utama dari taman pelangi tersebut. Ketika malam hari akan terlihat jelas sekali mengapa taman tersebut disebut sebagai taman pelangi.

Pada pilar-pilar yang memanjang tersebut ketika dimalam hari akan memantulkan cahaya lampu dari bawahnya sehingga seolah kita bisa melihat pelangi dari cahaya yang dipantulkan oleh pilar tersebut. Selain itu pada pilar-pilar tersebut terdapat pancuran-pancuran air yang jatuh ke bawah sehingga akan semakin menambah nilai keindahannya. Kesejukan suasana di taman ini kian segar oleh keberadaan air mancur tersebut. Kesegaran itu tentu bisa memecah kepekatan polusi udara dari kendaran bermotor yang cukup padat melewati bilangan ini.

Sumber :
http://awardeean.wordpress.com
http://yockisure.wordpress.com

Sunday, August 31, 2014

Logo Surabaya Salah Kaprah


Orang Surabaya mustahil tidak tahu jika lambang kota ini bergambar hiu dan buaya. Namun benarkah dua binatang itu dipungut karena sinonim dengan kata SURA dan BAYA? taukah anda mengaitkan lambang dua hewan dengan nama Surabaya adalah salah kaprah? Mari ikuti dua seri tulisan saya tentang sejarah lambang kota yang sekarang berusia 716 tahun ini.

Kita memang telanjur akrab dengan gambar ikan hiu dan buaya yang bentuknya saling menyerang di dalam perisai segi enam. Dua hewan ini membentuk huruf S dengan latar belakang tugu pahlawan.


Lambang Kota Surabaya 

Setiap orang di kota ini memang telanjur yakin jika dua binatang ini adalah asal nama Surabaya. Sura berarti ikan hiu dan baya berarti buaya. Benarkan demikian? ternyata argumentasi itu tidak berdasar. Sejak lama banyak budayawan mengritik namun dianggap angin lalu.
Pemerhati sejarah Surabaya, RM Yunani Prawiranegara, mengatakan kota ini telanjur meyakini lambang Surabaya harus diwujudkan dengan ikan hiu dan buaya yang saling serang. “Padahal antara Surabaya dengan ikan hiu dan buaya tidak terkait sama sekali,” kata anggota Tim Cagar Budaya Pemkot ini.

Tidak jelas darimana asal kata ‘sura’ sehingga lambat laun setiap orang akrab memadankan kata ‘sura’ adalah ‘ikan hiu’. Padahal di kamus Jawa kuno tidak dikenal padanan kata ‘sura’ dengan ikan hiu. Di dalam bahasa bangsa-bangsa yang pernah mewarnai kebudayaan kota ini juga tidak ditemukan makna ‘sura’ yang bisa diartikan dengan ikan hiu. Bahasa Belanda, Portugis, Arab, China, menyebut ikan hiu dengan beragam jenis kata namun tidak ada kata yang 'sama pada pokoknya' dengan kata sura.

Lantas bagaimana asal muasal lambang kota ini sehingga selalu dikaitkan dengan Surabaya? saya mencatat Lambang yang resmi tertempel di kop surat pemkot Surabaya ini ditetapkan oleh DPRS Kota Besar Surabaya dengan Putusan no 34/DPRDS tanggal 19 Juni 1955, ini diamini Presiden Sukarno dalam Keputusan Presiden RI No 193 tahun 1956 pada 14 Desember 1956.


Baru tahun 1950an, dua binatang itu dibuat saling serang dan makna sura ing baya menjadi salah kaprah ikan sura dan buaya


Dua binatang dalam lambang itu jelas bukan ide orisinal. Karena sebelumnya Gemeeente van Soerabaia alias pemkot Surabaya di masa Hindia Belanda juga mengambil dua binatang ini sebagai lambang. Silakan buka sendiri buku buku sejarah.

Bedanya, lambang yang sekarang terkesan lebih heroik karena dua binatang itu saling serang, sementara lambang zaman Gemeeente kedua hewan ini pada posisi tidur sejajar di sebuah perisai warna biru langit. Ikan hiu di sisi atas menoleh ke kiri, dan buaya di bawah menghadap ke kanan. Keduanya berwarna perak.

Di atas perisai terdapat gambar benteng yang mahkota warna emas. Sisi kiri-kanan perisai dipegangi dua singa Neerlandia (Nederlandse Leeuwen) berwarna emas dengan lidah dan kuku berwarna merah menjulur. Di bagian bawah ada pita bertuliskan "Soera-Ing-Baia".

Singa kembar mengapit prisai dengan pita di bagian bawah dan benteng di bagian atas adalah ciri lambang kolonial era 1900-an. Lambang ini berlaku di semua kota di Hindia Belanda, gemenete van Soerabaia atau Pemkot Surabaya yang lahir pada 1 April 1906 juga ingin lambang kota.

Lambang sebuah ikan dan buaya itu sebenarnya usulan LCR Breemen, bos Bank Nutsspaark di Surabaya. Sia berdalih lambang dua hewan itu pantas karena dasar mitos. Namun Breemen hanya mengusulkan karena yang merancang desain grafisnya adalah Genealogisch Heralsch Leeuw atau perhimpunan ahli lambang di Belanda.

Baru pada 1920, lambang dua hewan dalam perisai itu menjadi kop surat dan stempel resmi Gemeeente van Soerabaia.

Namun orisinilkah lambang itu? ternyata tidak.


Logo pertama yang menggambarkan hiu dan buaya. Menjadi panji panji grup musik

Setelah ditelusuri, logo ini ternyata dicomot dari lambang yang tersohor Surabaya era 1800-an. Ikan hiu dan buaya digambarkan berjajar. Keduanya tidak saling serang, namun tidur dengan posisi kepala yang berbeda.

Dua binatang ini digambar di dalam perisai. Bagian kanan kiri dan belakang terdapat ornamen dedaunan dan pita. Sementara bagian atas perisai terdapat gambar benteng yang modelnya sederhana. Kalau ingin tahu modelnya silakan datang ke bekas pelabuhan kalimas yang lokasinya di depan Pasar Pabean. di sana ada satu-satunya bangunan bermenara yang dulu menjadi menara pantau Sjahbandar. Lambang era 1800an ini menjadi ornamen menara. Juga sekarang bisa dilihat di ornamen mozaik gedung pusat kebudayaan Prancis CCCL di Darmokali.

Inilah lambang yang pertama kali mengangkat gambar dua binatang. Namun lambang itu juga tidak jelas asal usulnya. Ikuti tulisan berikutnya untuk mengetahui alasannya.



Inilah Kisah Muasal Logo Surabaya


Lambang ikan hiu dan buaya yang kini digunakan sebagai logo resmi pemerintah kota Surabaya sebenarnya bukan ide orisinil. Sebab institusi kota baru lahir 1 April 1906. Kini taukah anda jika logo bergambar dua hewan itu awalnya milik sebuah grup musik zaman Belanda? Ikuti ceritanya

Sejumlah literatur sejarah mengungkapkan logo tertua model ikan dan buaya itu ditemukan arkeolog Belanda tahun 1920 dari penning atau prasasti tua yang dibuat untuk memperingati 10 tahun usia Perkumpulan Musik St Caecilia (1848 - 1858).

Logo ini juga diyakini dibuat dari kain bludru yang dibordir di bendera yang menjadi panji panji perkumpulan musik ini. Logo itulah yang dipajang di setiap pementasan di bagian pinggir panggung para pemain musik.

Mungkin karena bentuk logonya unik, Di tahun 1848, sebuah koran dagang Hindia Belanda tertua yang terbit di Surabaya, Soerabaiasche Courant, meletakkan lambang ini di kop koran sebagai logonya.

Namun saat itu tidak jelas apa filosofi di dalam logo ini karena tidak pernah ada catatan.

Belakangan, logo ini menjadi idola. Di mulut cerita rakyat Surabaya muncul cerita mitos pertarungan ikan hiu dan buaya. di jembatan merah yang mengubah pagar jembatan menjadi peranh karena darah kedua binatang. Kemudian bangkainya dimakan Semut sehingga dikenal ada Kampung Semut di pinggir Kalimas.

Namun belum bisa diketahui mana yang lebih dahulu muncul, logo atau cerita rakyat itu. yang pasti di logo lawas itu kedua hewan itu tidak dalm posisi bertarung. Namun tidur damai. Posisi keduanya bertarung baru terlihat di logo terbaru 1950 sampai sekarang.

Faktanya St Caecilia telah menjadi insiprasi. Logo ikan dan buaya itu sudah terlanjur menjadi identitas kota. Selain di kop surat kabar, juga menjadi tren di bangunan bangunan baru hingga awal 1900an. Mulai di ornamen kaca pintu masuk gedung NIAS (Fakultas kedokteran Unair), keramik tembok di rumah tinggal yang sekarang menjadi Pusat Kebudayaan Prancis (CCCL) Darmokali, gedung bekas menara sjahbandar di Kalimas Baru. Bahkan dua tahun lalu, logo dua hewan ini masih terlihat di ornamen di tengah gevel salah satu bangunan lawas di Jl Bubutan. Namun kini bangunan itu sudah hilang dan berganti ruko.

Yang masih relatif bagus adalah logo yang tertempel di depan ruang guru SMA Trimurti Jl Gubernur Suryo. Logo dari baja ini adalah koleksi museum peninggalan sejarahwan GH Von Faber. Museum yang didirikan Faber itu tutup tahun 1950, kemudian gedungnya menjadi SMA Trimurti.

Menurut pengamat sejarah yang juga anggota tim cagar Budaya Surabaya, RM Yunani, logo dua bintang itu sebuah mitos atau cerita binatang atau fable yang sangat lemah dasar kesejarahannya. ‘’Tidak ada kitab atau serat yang yang menulis legenda pertarungan ikan hiu dan buaya. Ini hanya cerita lisan yang tidak jelas asal usulnya,’’ kritiknya.

Sementara itu di buku bertitel Soerabaia, yang terbit Februari 1864, semakin lengkap menjawab teka-teki asal muasal simbol itu. Buku ini ditulis sejarahwan zaman Hindia Belanda J Hageman J Cz, dalam buku yang terbit Februari 1864, Hageman mengatakan sejak muncul logo itu sudah menjadi kontroversi.

Banyak orang yang mengaitkan logo ikan dan buaya itu maksudnya adalah kependekan dari kata Surabaya. Padahal ia menganggap belum pernah ada istilah Jawa yang menyebut suro atau sura adalah nama seekor ikan apalagi ikan hiu. Dalam catatannya yang telah disadur dalam bahasa Inggris itu, Hageman bahkan mencontohkan nama sejumlah kota di Jawa yang ada kata Sura namun tidak ada kaitannya dengan Ikan hiu.


Logo tahun 1920. mulai ada kata Soera Ing Baia. Artinya bukan ikan sura dan buaya, tapi berani melawan bahaya

Di antaranya Surakarta dan Kartasura. Bahkan sebutan sejumlah pahlawan legenda di Jawa juga mengandung kata SURA, seperti, Suramenggala, Suradilaga, atau Surapati. Kata Hagemen, ‘SURA’ dalam semua penyebutan itu berarti BERANI, tidak ada kata lain selain kalimat itu.

Kalimat "Soera ing Baia" di dalam logo Surabaya 1920 semakin menguatkan jika antara logo dan semboyan itu tidak terkait sama sekali. Karena "Soera Ing Baya" adalah berasal dari bahasa Jawa yang artinya "Berani Melawan Bahaya". Sementara maksud ditampilkannya dua hewan itu tetap menjadi teka-teki sampai sekarang.

Baru tahun 1950an, dua binatang itu dibuat saling serang dan makna sura ing baya menjadi salah kaprah ikan sura dan buaya.


Sumber :
http://arkeologi.web.id

Tuesday, August 12, 2014

Masjid Ampel

Masjid Ampel adalah sebuah masjid kuno yang terletak di kelurahan Ampel, kecamatan Semampir, kota Surabaya, Jawa Timur. Masjid seluas 120 x 180 meter persegi ini didirikan pada tahun 1421 oleh Sunan Ampel, yang didekatnya terdapat kompleks pemakakaman Sunan Ampel.

Masjid yang saat ini menjadi salah satu objek wisata religi di kota Surabaya ini, dikelilingi oleh bangunan berarsitektur Tiongkok dan Arab disekitarnya. Disamping kiri halaman masjid, terdapat sebuah sumur yang diyakini merupakan sumur yang bertuah, biasanya digunakan oleh mereka yang meyakininnya untuk penguat janji atau sumpah.

Sejarah penyebaran Islam di Surabaya masih meninggalkan jejak. Terutama karena peran serta Raden Rahmad atau yang dikenal dengan nama Sunan Ampel.

Masjid Ample adalah masjid yang paling terkenal dan suci bagi umat Muslim di Surabaya, setelah Masjid Akbar Surabaya. Tepat di belakang Masjid Ampel terdapat kompleks makam Sunan Ampel yang meninggal pada 1481. Di kawasan ini ada yang menarik yaitu keberadaan Kampung Arab yang sebagian besar ditempati keturunan Arab Yaman dan Cina yang sudah menetap ratusan tahun untuk berdagang. Suasana kehidupan para pedagang ini nyaris seperti suasana di Makkah.

Saat memasuki bulan Ramadhan, Masjid Agung Sunan Ampel menjadi salah satu kawasan yang paling dicari. Selama Ramadhan, jumlah pengunjung meningkat dua kali lipat dibanding hari biasa yang rata-rata mencapai 2.000 orang. Pengunjung akan semakin banyak pada saat ’maleman’ (malam tanggal 21, 23, 25, 27, 29 Ramadhan) dengan jumlah di atas 10 ribu orang, bahkan dapat mencapai 20 ribu orang. Selain niat ingin menjalankan salat dan dzikir di tempat yang tenang, banyak yang datang untuk ziarah ke makam Sunan Ampel. Bahkan wisman yang datang juga ada yang berasal dari China, Prancis, Belanda, Italia, Malaysia, Saudi Arabia, Jepang, Brunei Darussalam, Filipina, Jerman, Yunani, Selandia Baru, Korea, dan Jepang. Umumnya mereka melihat bentuk bangunan masjid Ampel yang dibangun sejak 1421, kemudian mereka juga berziarah ke makam Sunan Ampel.

Masjid Ampel didirikan tahun 1421 oleh Sunan Ampel, dibantu sahabat karibnya Mbah Sholeh dan Mbah Sonhaji, serta santrinya.  Masjid ini dibangun di atas sebidang tanah seluas 120 x 180 meter persegi di Desa Ampel (sekarang Kelurahan Ampel), Kecamatan Semampir Surabaya atau sekitar 2 km ke arah Timur Jembatan Merah. Tidak disebut kapan selesainya pembangunan Masjid Ampel ini. Sunan Ampel juga mendirikan Pondok Pesantren Ampel. Sejak tahun 1972 Kawasan Masjid Agung Sunan Ampel telah ditetapkan menjadi tempat wisata religi oleh Pemkot Surabaya. 

Ampel adalah sebuah kawasan di bagian utara Kota Surabaya dimana mayoritas penduduknya merupakan etnis Arab. Di kawasan ini kental dengan suasana Timur Tengah dan pasarnya yang menjual barang dan makanan khas Timur Tengah. Pusat kawasan Ampel adalah Masjid Ampel yang terletak di Jalan Ampel Suci 45 atau Jl. Ampel Masjid 53 dan didirikan pada abad ke-15. kawasan Ampel merupakan salah satu daerah kunjungan wisata religi di Surabaya. Apabila Anda ingin berbelanja barang atau makanan khas Timur Tengah maka datanglah ke Masjid Ampel. 

Masjid Sunan Ampel yang dibangun dengan gaya arsitektur Jawa kuno dan nuansa Arab Islami. Masjid ini masih dipengaruhi dengan alkuturisasi dari budaya lokal dan Hindu-Budha lewat arsitektur bangunannya. Di masjid inilah saat itu sebagai tempat berkumpulnya para ulama dan wali dari berbagai daerah di Jawa untuk membicarakan ajaran Islam sekaligus membahas metode penyebarannya di Pulau Jawa.

Masjid Ampel berbahan kayu jati yang didatangkan dari beberapa wilayah di Jawa Timur dan diyakini memiiki 'karomah'. Seperti disebut dalam cerita masyarakat, saat pasukan asing menyerang Surabaya dengan senjata berat dari berbagai arah dan menghancurkan kota Surabaya namun tidak menimbulkan kerusakan sedikitpun pada Masjid Ampel bahkan seolah tidak terusik.



Sumber :
http://id.wikipedia.org
http://travel.detik.com
http://www.indonesia.travel

Friday, July 18, 2014

Suroboyo Carnival Night Market


Wisata indoor bergaya Batu Night Spectacular (BNS) dan berkonsepnya night tourism akan dibangun di Kota Pahlawan. 

Wahana "Surabaya Night Spectacular" atau Surabaya Carnival akan berada di Jl. A. Yani 333 Surabaya. [Belakang Korem Bund. Waru Sidoarjo]. Lokasinya di sekitar Bundaran Waru, di belakang Makorem Bhaskara Jaya.



Pembangunan Surabaya Carnival Night Market dikebut untuk mengejar target operasional di libur hari Raya Idul Fitri, 28 Juli mendatang. Tak hanya pembangunan fisik, puluhan vendor jenis makanan dan minuman, kerajinan, souvenir, dan berbagai produk lainnya, mulai masuk di tempat wisata itu.
    
Tempat wisata Surabaya Carnival Night Market ini dibangun dan dikelola PT Sinar Mutiara Sinergi. Satu grup dengan tempat wisata Jatim Park 1, Batu Screet Zoo, dan Batu Night Spectacular di Kota Batu, serta Wisata Bahari Lamongan (WBL) di pesisir laut utara wilayah Kabupaten Lamongan.



Tempat wisata ini memiliki wahana yang serupa dengan tempat wisata yang sudah ada di daerah itu. Hanya dipoles dan dibentuk dengan lebih banyak menampilkan ciri khas kota Surabaya. 

Wahana permainan juga disediakan 53 macam. Mulai dari roller coaster, kapal, 4D sinema, dan yang membedakan lagi adalah adanya arena museum patung lilin ala Madame Taussad.


Sumber :
http://news.detik.com
http://kelanakota.suarasurabaya.net
http://www.tribunnews.com


Update 30 Desember 2014, 
Penasaran wahana dan isi dari Surabaya Carnival Night Market, ini dia salah satu sharing pengalaman saat berlibur dan bermain di Surabaya Carnival Night Market, silahkan klik di Liburan ke Surabaya Carnival Night Market.


Surabaya Carnival Night Market
Alamat : Jalan Ahmad Yani no 333 Surabaya, Jawa Timur 61256
Telp : 031-848 3131, 031-8433232
Jam buka : 16.00 - 24.00

Email : suroboyocarnival@gmail.com
Website : www.suroboyocarnival.com
Instagram : @Suroboyocarnival
Facebook : Suroboyo Carnival Night Market
Twitter : @SuroboyoCNM
Line : Suroboyocarnival

Sunday, July 6, 2014

Galaxy Mall Surabaya


Letak  : Surabaya
Alamat : Jalan Dharmahusada Indah Timur 35-37, Surabaya
Tanggal dibuka : 1995
Jumlah tingkat : 5

Galaxy Mall adalah pusat perbelanjaan di Surabaya. Mal ini didirikan pada tahun 1995. Mal ini terdiri dari 5 lantai dengan penyewa - penyewa yang sudah terkenal sebagai perusahaan besar baik skala nasional maupun internasional antara lain Centro, Timezone, J.CO Donuts & Coffee, 99 Ranch Market, Toys City, Cinema XXI, Sogo, Keris Departement Store, Celebrity Fitness, Jade Imperial, XO Suki, Bentoya, Pepper Lunch, Centris, Nokia, Infinite dan masih banyak lagi.

Galaxy Mall merupakan family mall yang berkonsep untuk menyediakan seluruh kebutuhan keluarga dalam satu tempat.

Galaxy Mall (saat itu bernama Mal Galaxy) selesai dibangun dan dibuka pada tahun 1995. Dikelola oleh PT. Sinar Galaxy. Penyewa utama saat itu adalah Hero Supermarket, Timezone, Keris Departement Store dan Galaxy 21. Mal Galaxy juga mempunyai Techno Zone (pusat komputer dan handphone) hingga saat ini, di lantai 2 (sebelah McDonald's), food court nusantara dan internasional di lantai 3. 

Pada tahun 2005, Galaxy Mall melakukan perkembangan, perluasan dan penambahan satu ekstensi, yaitu Mal Galaxy Extension dengan penyewa utama Sogo Departement Store dan Celebrity Fitness, selesai dibangun pada tahun 2006. 

Pada tahun yang sama, Hero Supermarket di Mal Galaxy Existing (bangunan lama Mal Galaxy yang dibuka pada tahun 1995), kini ditempati supermarket internasional, yaitu 99 Ranch Market. 

Pada tahun 2010, Mal Galaxy menjadi Galaxy Mall karena banyak penduduk di Surabaya menyebut nama tersebut dan pada tahun yang sama, bioskop Galaxy 21, ditransformasikan menjadi bioskop Galaxy XXI. Pada tahun 2011, Centro Departement Store pertama di Surabaya dibuka.

Sumber :
http://id.wikipedia.org

Saturday, March 8, 2014

Monumen Kapal Selam


Monkasel (Monumen Kapal Selam) merupakan museum kapal selam yang terletak di pusat kota, tepatnya dibangun di sisi sungai Kalimas, Surabaya. Kapal selam tersebut merupakan kapal selam KRI Pasopati 410, salah satu armada Angkatan Laut Republik Indonesia buatan Uni Soviet tahun 1952. 

Indonesia pernah menjadi salah satu negara dengan militer yang paling ditakuti di Asia? Salah satu peralatan militer yang paling ditakuti pada masa kejayaan tersebut adalah kapal selam ini, dimana Indonesia memiliki 12 kapal selam Whiskey Class buatan Uni Soviet. 

Kapal selam ini dilengkapi 4 buah peluncur torpedo di depan dan 2 buah peluncur torpedo di belakang. Kapal ini mengangkut 12 buah torpedo dengan panjang 7 meter. `Kapal ini juga mampu megangkut 63 awak kapal termasuk perwira.

Dengan penggerak diesel, kapal selam KRI Pasopati dapat menempuh kecepatan maksimum hingga 18,3 Knot (sekitar 34 km/jam). Jika di atas permukaan, kapal selam ini menggunakan penggerak diesel. Sedangkan jika sedang menyelam, kapal ini menggunakan penggerak batere.

KRI Pasopati 410, termasuk tipe SS Whiskey Class, dibuat di Vladi Wostok Rusia pada tahun 1952. Kapal Selam ini berpartisipasi di Angkatan Laut sejak tanggal 29 Januari 1962, tugas utama adalah untuk menghancurkan garis musuh (anti-shipping), pengawasan dan melakukan penggerebekan secara diam-diam. KRI Pasopati 410 telah mengambil peran besar untuk mempertahankan hukum kelautan, seperti Operasi Trikora, KRI Pasopati 410 turun ke belakang garis musuh, memberi penindasan secara psikologis.

Kapal selam ini juga pernah dilibatkan dalam Pertempuran Laut Aru untuk membebaskan Irian Barat dari pendudukan Belanda. 

Operasi lainnya adalah operasi di Timor Timur, Selat Malaka, Laut Cina Selatan, dan Samudera Hindia. KRI Pasopati sering berada di garis depan ketika konflik terjadi. Pada tanggal 25 Januari 1990, KRI Pasopati berhenti bertugas di TNI AL.

Selain itu, kapal ini mampu menyelam hingga kedalaman 250 meter di bawah permukaan laut. Sedangkan kedalaman normal adalah 170 meter. Tentu dengan kemampuan seperti ini, membuat kekuatan laut Indonesia begitu kuat pada saat itu.

Kapal selam jenis ini adalah salah satu yang terbaik pada masanya. Itu yang menyebabkan Indonesia cukup ditakuti pada masa itu termasuk oleh negara-negara Barat. 

Monumen Kapal Selam terbesar di kawasan Asia, yang Monumen ini dibangun dengan ide para sesepuh Kapal Selam dari Angkatan Laut. Kapal Selam ini kemudian dibawa ke darat dan dijadikan monumen untuk memperingati keberanian pahlawan Indonesia. 

Tujuan monumen kapal selam ini selain sebagai kawasan wisata di Surabaya juga sebagai warisan nilai sejarah yang mencerminkan Indonesia sebagai Negara Maritim. 

Spesifikasi dari kapal selam tersebut adalah:
Panjang: 76,6 m
Lebar: 6,30 m
Kecepatan: 18.3 knot di atas permukaan, 13,6 knot di bawah permukaan
Berat penuh: 1.300 tons
Berat kosong: 1.050 tons
Kemampuan penemuan: 8.500 mil laut
Baterai: 224 unit
Bahan Bakar: Diesel
Persenjataan: 12 Torpedo Uap Gas
Panjang: 7 m
Baling-baling: 6 lubang
Awak kapal: 63 termasuk Komandan
KRI Pasopati memiliki jumlah 7 ruangan:
Ruang untuk haluan Torpedo, dipersenjatai dengan 4 torpedo propeller, juga bertindak sebagai penyimpanan untuk torpedo
Ruang Komandan, Ruang Makan, dan Ruang Kerja. Di bawah dek adalah Ruang untuk Baterai I
Jembatan utama dan Pusat Komando. Penyimpanan Makanan di bawah dek
Ruangan Awak Kapal, Dapur, dan penyimpanan untuk Baterai II di bawah dek
Ruangan Mesin Diesel dan Terminal Mesin
Kamar Mesin Listrik
Ruangan Torpedo untuk bagian buritan. Berisi dengan 2 buah Torpedo.

Fasilitas:
Video Rama

Ada cerita unik dibalik hadirnya monumen Kapal Selam ini. Pada suatu malam Pak Drajat Budiyanto yang merupakan mantan KKM KRI Pasopati 410 (buatan Rusia) ini dan juga mantan KKM KRI Cakra 401 (buatan Jerman Barat), bermimpi diperintahkan oleh KSAL pada waktu itu untuk membawa kapal selam ini melayari Kali Mas. Ternyata mimpi itu menjadi kenyataan. Beliau ditugaskan untuk memajang kapal selam di samping Surabaya Plaza. 

Caranya dengan memotong kapal selam ini menjadi beberapa bagian, kemudian diangkut ke darat, dan dirangkai dan disambung kembali menjadi kapal selam yang utuh.

Bagian Dalam Kapal Selam

Pengunjung Monumen Kapal Selam bisa masuk ke dalam kapal selam tersebut. Semua bagiannya masih asli dan menarik untuk dilihat. Dan Anda tidak perlu merasakan panasnya di dalam kabin kapal selam, karena saat ini di setiap ruangan telah dilengkapi pendingin udara. Di dalam kapal selam KRI Pasopati dibagi menjadi 7 ruangan. Setiap ruangan dipisahkan oleh pintu di mana ketika sedang bertempur, setiap pintu harus tertutup atau kedap. Berikut ini 7 ruangan di KRI Pasopati:

Ruang Torpedo Haluan

Di sini terdapat 4 peluncur torpedo. Di ruangan ini juga terdapat torpedo cadangan. Anda juga bisa melihat beberapa tempat tidur bertingkat yang menjadi tempat istirahat Anak Buah Kapal (ABK).

Ruang Tinggal Perwira

Di sini terdapat ruang tinggal atau lounge room untuk perwira sekaligus ruang makan dan tempat bekerja perwira. Anda juga bisa menemukan kamar komando di sini. Di bawah geladak, Anda juga bisa menemukan ruang penyimpanan batere Grup 1 di sini.

Ruang Periskop

Di ruangan ini merupakan pusat pengoperasian kapal selam dan juga Pusat Informasi Tempur (PIT). Anda bisa menemukan periskop yang bisa melihat hingga ketinggian 9 meter. Selain itu, ruangan ini juga digunakan sebagai pusat komunikasi. Di sini juga terdapat WC untuk buang air awak kapal.

Ruang ABK

Di ruangan ini terdapat ruangan untuk ABK yang terdiri dari Bintara atau Tamtama. Di ruangan ini ABK dapat beristirahat atau bersantai. Terdapat juga tempat tidur, dapur, tempat makan, dan gudang penyimpanan makanan. Di bawah geladak terdapat ruang penyimpanan batere Grup 2 sebanyak 210 cell.

Ruang Diesel Pendorong

Di dalam ruangan ini terdapat motor diesel sebagai pendorong utama saat berada di permukaan.

Ruang Listrik

Bagian ini adalah ruangan untuk motor listrik. Jika kapal selam sedang menyelam maka yang digunakan adalah tenaga listrik yang dihasilkan batere. Di ruangan ini terdapat 2 buah motor listrik untuk menggerakkan baling-baling ataupun melakukan pengisian batere. Motor listrik ini bisa berfungsi ganda, yaitu saat dipermukaan, maka tenaga diesel akan menggerakkan motor listrik ini untuk mengisi batere. Sedangkan jika berada di bawah permukaan, motor listrik ini menjadi penggerak baling-baling untuk menggerakkan kapal selam. Ini yang membuat kapal selam ini dapat bergerak dengan senyap.

Ruang Torpedo Buritan

Di ruangan ini terdapat 2 buah peluncur torpedo buritan yang berfungsi untuk menyerang dan menghindar.

Sumber :
http://monkasel.com
http://id.wikipedia.org
http://widyarezpect.wordpress.com

Monday, January 13, 2014

2013, Angka Kriminalitas Menurun


Angka kriminalitas di Jajaran Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur selama 2013 mengalami penurunan hingga 17 persen daripada tahun 2012. Meski menurun, namun Polda Jatim tetap memberi atensi khusus atas kasus kejahatan konvensional.


Kapolda Jatim, Irjen Pol Unggung Cahyono pada acara Analisa dan Evaluasi (Anev) Kamtibmas Tahun 2013 di Gedung Rupatama Mapolda Jatim, mengatakan, menurunnya angka kriminalitas di Jatim disebabkan Polda Jatim menerapkan strategi yakni melakukan absen untuk mengatasi kejahatan konvensional 3-Cepu atau curas, curat, dan curanmor (3-C).

''Saya minta Karo Ops untuk mengabsen wilayah rawan 3-Cepu itu setiap hari,''ujarnya.

Menurutnya, hasil absen itu langsung disikapi. Artinya, kalau ada kawasan yang rawan dan aparat setempat perlu bantuan, maka Polda Jatim langsung membentuk tim dan melakukan back up. Dicontohkan, dengan sistem absen yang ditindaklanjuti dengan back up itu membuahkan keberhasilan dengan meringkus pelaku curas (pencurian dengan kekerasan) dengan senjata dan pelaku curanmor (pencurian kendaraan bermotor) dengan senjata tajam yang banyak terjadi di perbatasan Pasuruan-Mojokerto.

''Tidak hanya itu, dari absen itu, kalau masih ada kesulitan, saya minta personel gabungan di Polres setempat untuk melakukan penyanggongan dengan back up Polda Jatim, seperti curas brankas di Malang yang cukup merajalela hingga 15-16 TKP (tempat kejadian perkara) atau curas terhadap nasabah bank di kawasan Jombang-Tuban,''ujarnya.

Menurut data Polda Jatim, kasus curat menurun 20,53 persen dari 5.169 kasus pada tahun 2012 menjadi 4.108 kasus pada tahun 2013, lalu kasus curas menurun 13,67 persen dari 1.134 kasus (2012) menjadi 979 kasus (2013), dan kasus curanmor menurun 25,04 persen dari 4.829 kasus (2012) menjadi 3.620 kasus (2013).

Selain itu, tindak kejahatan konvensional lainnya juga turun, seperti pembunuhan, trafficking. people smuggling, penipuan CPNS, senjata api, bahan peledak, dan konflik sosial, namun ada pula kejahatan konvensional yang meningkat, seperti perjudian, KDRT/PPA, senjata tajam, dan aksi massa. Angka kriminalitas secara umum menurun 17 persen.

Tidak hanya pada angka kriminalitas tetapi penurunan juga terjadi pada angka penyalahgunaan narkoba hingga 8,95 persen dari 2.603 kasus pada tahun 2012 menjadi 2.370 kasus pada tahun 2013 dengan tersangka menurun 7,28 persen dari 3.159 tersangka pada tahun 2012 menjadi 2.929 pada tahun 2013.

Direktur Narkoba Polda Jatim, Kombes Pol Andi Loedianto.mengatakan, penurunan penyalagunaan di Jatim ini pihaknya juga melakukan strategi yaitu memperbanyak penyuluhan ke sekolah tentang bahaya narkoba, lalu pihak polda juga bekerja sama dengan BNN melakukan razia tempat hiburan dan mewaspadai titik-titik masuk pelaku asal Jatim melalui kerja sama dengan Bea Cukai di bandara, pelabuhan, dan sebagainya hingga ke Batam dan Medan. (tia/jnr)

Sumber :
http://beritasurabaya.net

2013, Angka Kecelakaan Di Jatim Turun


Selama 2013, angka kecelakaan di Jawa Timur menurun yakni 10,89 persen yang disertai penurunan angka korban tewas dalam kecelakaan lalu lintas itu hingga 4,65 persen.

Menurut Dirlantas Polda Jatim Kombes Rahmad Hidayat pada wartawan, Sabtu (28/12/2013), ini disebabkan strategi yang diterapkan sesuai petunjuk Kapolda Jatim, yang lebih bersifat menolong masyarakat. Dan sedapat mungkin untuk memberikan teguran simpatik, bukan menilang.

Kalau tahun 2012, angka kecelakaan sebesar 22.432 maka pada 2013, tercatat 19.989 kecelakaan. Selain tindakan simpatik di lapangan, pihaknya juga mencermati usia korban kecelakaan lalu lintas yang terbanyak pada usia 10-15 tahun dan 16-30 tahun.

''Untuk itu, kami mengedepankan penyuluhan di sekolah dan mahasiswa, seperti bimbingan dan penyuluhan berkendara pelajar SMP/SMA, pelatihan safety riding, dan ESQ Riding untuk kalangan mahasiswa,''ujarnya.

Rahmad menjelaskan Polda Jatim juga dinilai sebagai Polda dengan inovasi terbanyak dalam menjaga keselamatan berlalu lintas. Di antaranya, Lomba Lalu Lintas, Lomba Polisi Cilik, dan Forum Lalu Lintas yang melibatkan instansi terkait seperti PU (pekerjaan umum) untuk mengatasi jalanan yang tidak sesuai standar dan rawan memicu kecelakaan lalu lintas. (tia/jnr)

Sumber :
http://beritasurabaya.net

Related Posts