Sunday, August 23, 2020

Masa Depan Taman Remaja Surabaya (TRS)

Masa Depan TRS Tak Akan Dibiarkan Suram


23 Agustus 2020

Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya berencana merevitalisasi Taman Remaja Surabaya (TRS) dengan Gedung Kesenian pada tahun depan. Sedianya, lokasi tersebut bakal menjadi pusat seni dan lokasi Festival Aspirasi ‘TriSakti’.

Area ini bakal disulap menjadi tempat yang mampu menampung seluruh kreatifitas seni, aspirasi sekaligus teknologi yang sudah lama dikenal sebagai Hi-Tech Mall.

Gagasan tersebut disampaikan oleh Wakil Walikota Surabaya, Whisnu Sakti Buana.’’Tetap masih menjadi kenangan Warga Surabaya, hanya lebih menjadi identitas yang kuat,’’ katanya saat ditemui seusai mengadiri senam bersama warga di Lapangan Putro Agung, Kecamatan Tambaksari Surabaya, Minggu (23/8/2020).

Nantinya, penggabungan unsur dari revitalisasi sesuai dengan ajaran Tri Sakti Bung Karno. Yakni, Berdaulat dalam bidang politik, Berdikari dalam bidang ekonomi, dan Berkepribadian dalam budaya. ’’Iya. akan dibangun gedung, jika dilihat dari atas akan berbentuk lambang Tri Sakti,’’ kata Suami Dini Syafariah Endah ini.

Kawasan baru ini akan menampung seluruh kreatifitas seni, hiburan rakyat, sekaligus pusat perbelanjaan IT yang diklaim Pemkot Surabaya menjadi yang terbesar Se-Indonesia Timur.

Seluruh penggabungan unsur seni, aspirasi masyarakat, dan niaga elektronik menjadi satu area. Bangunan bertingkat terdiri beberapa lantai diperuntukkan sebagai lokasi seni, tempat pertunjukan, dan perbelanjaan elektronik.

Sedangkan, untuk akses kawasan bawah akan dipercantik dengan taman, dan aula outdoor sebagai lokasi penyampaian aspirasi. ’’Juga disediakan ruangan-ruangan yang mungkin bisa dijadikan Sekretariat Bersama seluruh organisasi, dan komunitas,’’ kata politisi PDI Perjuangan Jatim yang akrab disapa WS.

Wilayah samping gedung tetap menjadi wahana permainan bagi masyarakat.’’Jadi sekali kesana semua terpenuhi,’’ imbuhnya.

Alumnus ITS Surabaya ini menerangkan, Hi-Tech Mall sudah menjadi ikon perbelanjaan tentang piranti elektronik yang terkenal sejak lama.’’Orang luar Surabaya kalau kulak tentang piranti IT sudah dari dulu selalu kesana. Nah, bagaimana bisa dimodernisasi namun tidak meninggalkan historisnya,’’ pungkas WS.


Sumber :
https://infosurabaya.id/2020/08/23/masa-depan-trs-tak-akan-dibiarkan-suram/

Wednesday, August 19, 2020

Rumah Lahir Soekarno

Rumah Bung Karno Bakal Dijadikan Museum, Ketua DPRD: Terima Kasih Bu Risma

Selasa, 18 Agustus 2020


Rumah kelahiran Soekarno atau Bung Karno di Jalan Peneleh Gang Pandean IV, Nomor 40, Kecamatan Genteng, Kota Surabaya, resmi diserahkan kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, Senin (17/8/2020), bertepatan dengan HUT ke-75 RI. Proses penyerahan dilakukan oleh ahli waris kepada Tri Rismaharini Wali Kota Surabaya di depan rumah bersejarah itu.

Adi Sutarwijono Ketua DPRD Surabaya mengapresiasi langkah Risma dalam memproses penyerahan rumah bersejarah tersebut ke pangkuan negara.

“Terima kasih Bu Risma. Langkah Bu Risma ini bukan hanya untuk sejarah Surabaya, tapi untuk sejarah negeri ini, bahkan sejarah dunia karena Bung Karno juga merupakan pemimpin berpengaruh dunia,” kata Adi, Selasa (18/8/2020).

“Di rumah tersebut, Bung Karno dilahirkan, pada 6 Juni 1901, saat fajar menyingsing, sehingga beliau pun disebut sebagai Putra Sang Fajar. Jadi nilai sejarah rumah di Gang Pandean itu luar biasa, karena dari sanalah lahir pemimpin besar republik ini,” imbuh Adi yang juga ketua DPC PDIP Surabaya.

Adi mengatakan, penyerahan rumah kelahiran Bung Karno itu menegaskan identitas Surabaya sebagai “dapur nasionalisme”, sebagaimana sebutan yang disematkan Bung Karno terhadap kota ini.

“Di kota inilah, Bung Karno dilahirkan dan dididik dalam dinamika pemikiran serta aksi-aksi progresif memerdekakan Republik. Di kota inilah, nasionalisme Indonesia merdeka berkembang lebih pesat dibanding daerah lain yang masih berdasarkan politik identitas geografis saat itu,” ujar Adi.

Adi menambahkan, DPRD Surabaya juga mendukung langkah Pemkot Surabaya untuk menjadikan kawasan Peneleh sebagai sentra wisata edukasi nasionalisme. Di sana, selain ada rumah kelahiran Bung Karno, juga terdapat rumah HOS Tjokroaminoto tempat Bung Karno dan banyak tokoh pergerakan kemerdekaan ditempa pemikirannya.

Di sekitar kawasan tersebut juga Langgar Dukur Kayu di Kampung Lawang Seketeng, Makam Mbah Pitono, dan beberapa tempat bersejarah lainnya.

“Kami mendukung yang dilakukan Bu Risma untuk mengembangkan wisata edukasi kebangsaan atau nasionalisme di kawasan tersebut. Ini sangat penting bagi generasi muda untuk mengetahui perjalanan hidup Bung Karno. Mengkhidmati nilai-nilai kejuangan dan ajaran-ajaran Bung Karno yang mempunyai rasa cinta luar biasa terhadap Indonesia,” papar Adi.


Sumber :
https://www.suarasurabaya.net/kelanakota/2020/rumah-bung-karno-bakal-dijadikan-museum-ketua-dprd-terima-kasih-bu-risma/

Tuesday, August 18, 2020

Alun-alun Surabaya


Resmikan Plaza Atas Alun-alun Surabaya, Ini Harapan dan Mimpi Risma

18/08/2020

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini saat menghadiri peresmian Plaza Atas Alun-alun Surabaya di momen HUT ke-75 Kemerdekaan Indonesia, Senin (17/8/2020).

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meresmikan Plaza Atas Alun-alun Surabaya yang berada di Kompleks Balai Pemuda, Jalan Gubernur Suryo pada Senin (17/8/2020). Kompleks alun-alun itu difungsikan sebagai pusat kegiatan para pegiat seni dan budaya di Kota Pahlawan.

Risma mengatakan, alun-alun dan plaza atas maupun bawah ditargetkan selesai pada November 2020. Namun, karena ingin segera bermanfaat, Risma meresmikan bangunan itu pada hari kemerdekaan.

"Kalau sekarang anak-anak bisa dia pentas di situ, ludruk juga bisa pentas di situ, itu kan sangat bagus. Misalkan ada tamu dia ingin lihat ludruk, ingin lihat wayang orang atau srimulat itu bisa terjadwalkan dengan adanya plaza itu. Terus anak-anak juga bisa berkumpul di situ," kata Risma saat meresmikan Plaza Atas Alun-alun Surabaya, Senin.

Sejak awal menjabat sebagai Wali Kota Surabaya, Risma mengaku bercita-cita membuat wadah atau ruang khusus bagi para pegiat seni dan budaya di Kota Pahlawan. Karena itu, Risma berinisiatif sendiri merancang konsep bangunan alun-alun itu.

"Akhirnya saya coba gambar sendiri dan Alhamdulillah bisa ketemu (konsepnya)," ungkap Risma. Konsep bangunan Alun-alun Surabaya ini tak hanya berfungsi untuk wadah pertunjukkan kesenian.

Namun, anak-anak Surabaya yang ingin mengembangkan bakat dan minat di bidang kesenian dapat memanfaatkan bangunan tersebut. Apalagi, kompleks Balai Pemuda ini juga dilengkapi dengan Gedung Balai Budaya, Perpustakaan, Rumah Bahasa, dan Matematika.

"Anak-anak nanti bisa belajar menari di sini, bermain musik di sini dengan aman. Saya berharap ruangan ini bisa digunakan maksimal. Jadi itu mimpi saya," ujar dia. 

Di samping itu, Risma juga mengungkapkan alasan memilih konsep bangunan alun-alun untuk ruang kesenian tersebut. Menurut dia, selama menjabat sebagai wali kota, lebih dari 500 lapangan olahraga telah dibangun Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.

Namun, ruang atau bangunan khusus kesenian dinilai masih kurang. "Makanya, saya berinisiatif membangun Alun-alun Surabaya untuk mewadahi ruang kesenian bagi anak-anak agar bisa mengembangkan minat dan bakatnya," tutur dia.

Risma yakin, jika anak-anak Surabaya dibina dengan baik, serta didukung dengan ruang atau wadah untuk mereka berekspresi, maka sangat mungkin nantinya muncul seniman besar dari Kota Surabaya.

"Saya percaya kalau anak-anak ini kita bina dengan baik, saya percaya suatu saat gedung ini, ruang ini, akan ada salah satu seniman besar yang lahir dari Kota Surabaya. Itu mimpi saya," jelas Risma.

Karena itu, Pemkot Surabaya akan menggandeng para seniman untuk menampilkan pertunjukan di kompleks Alun-alun Surabaya itu. Masyarakat yang berkunjung ke Surabaya, dapat menikmati berbagai kesenian rakyat itu secara gratis, seperti ludruk, wayang orang, srimulat hingga tari reog.

"Nanti pemkot yang bayar, senimannya tinggal bermain dan kemudian yang nonton sudah gratis di sini," kata Risma. 

Menariknya, di sela peresmian itu, Risma kemudian mengajak maestro seniman asal Surabaya berdiri di atas panggung. Mereka adalah Cak Kartolo, Ning Kastini, Cak Lupus Arboyo, dan Cak Suro. Para maestro ini berhasil membuat Risma bersama para tamu undangan tertawa dengan aksi parikan atau pantun kilat lucu khas ala Surabaya.

Sementara itu, Cak Kartolo mendukung dan mengapresiasi adanya ruang kesenian baru di Kota Surabaya itu.

Menurutnya, masyarakat juga butuh hiburan kesenian seperti ludruk, maupun srimulat seperti zaman dahulu kala. "Saya setuju karena sekarang masyarakat ingin hiburan, harus diteruskan seperti di THR (Taman Hiburan Rakyat) zaman dahulu, kalau ada ketoprak, ludruk, wayang, ya senang," kata Cak Kartolo.

Cak Kartolo yakin konsep bangunan alun-alun yang terbuka tak menjadi masalah. Sebab, setiap pelaku seni harus bisa menjiwai penampilan di mana pun. "Di sini (Alun-alun Surabaya) terbuka tidak apa-apa, yang penting pemainnya bisa menjiwai, mewakili cerita itu," ujar dia.


https://surabaya.kompas.com/read/2020/08/18/09372111/resmikan-plaza-atas-alun-alun-surabaya-ini-harapan-dan-mimpi-risma?page=all#page2.



Risma Resmikan Alun-alun Surabaya, Pasien COVID-19 Upacara Virtual
Selasa, 18 Agustus 2020 07:58

Taman dengan air mancur berkabut di areal Balai Pemuda Surabaya diresmikan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Senin (17/8/2020). Taman melengkapi plaza atas bagian dari proyek Alun-alun Surabaya itu membuat kawasan Balai Pemuda nampak hijau dan adem.

Simak rangkuman kabar seputar Kota Surabaya dalam Berita Surabaya hari ini populer edisi Selasa, 18 Agustus 2020.

Berita Surabaya hari ini populer dimulai dari video saat Wali Kota Risma meresmikan alun-alun Surabaya, Senin (17/8/2020).

Peresmian alun-alun Surabaya ini bertepatan HUT Kemerdekaan RI ke-75. Selanjutnya, HUT RI ke-75 dirayakan secara berbeda. Sebab tahun ini, upacara pengibaran bendera tidak bisa dilakukan seperti tahun sebelumnya.

Seperti yang dilakukan ratusan pasien Covid-19 yang dirawat di Rumah Sakit Lapangan Indrapura, Surabaya. Mereka mengikuti upacara peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-75 Senin (17/8/2020).

Tepat HUT RI ke-75, Alun-alun Surabaya di areal Balai Pemuda diresmikan oleh Wali Kota Tri Rismaharini, Senin (17/8/2020). Ruang terbuka yang dilengkapi dengan air mancur berkabut itu bisa jadi ruang ekspresi kesenian warga Surabaya.

"Sekarang anak-anak bisa pentas di situ, ludruk juga bisa pentas di situ, itu kan sangat bagus. Kita bisa lakukan dengan protokol kesehatan yang ketat," kata Risma saat peresmian.

Dia mengatakan, sudah sejak lama dirinya bermimpi Surabaya memiliki satu tempat khusus kesenian. Sebuah tempat yang menjadi jujukan mengasah kesenian warga, serta untuk wisatawan menikmati berbagai seni dan budaya.

"Saya membayangkan itu, waktu saya awal jadi Wali Kota," ujar dia.

Dalam bayangan Risma saat itu, pertunjukan bisa dinikmati sambil lesehan dengan penampilan beragam kesenian. Misalnya, ketoprak, ludruk dan semacamnya. Bakal diatur jadwal jenis penampilannya nanti.

Kata Risma, para seniman bisa main dengan dibayar Pemkot. Lalu, warga bisa menonton secara gratis. Selain itu, kata Risma, dirinya berharap bakal ada seniman hebat yang lahir dari Surabaya dengan adanya fasilitas semacam itu.

Sehingga dia juga berharap ruang ini difungsikan secara maksimal. Sebab, segala potensi arek-arek Suroboyo harus dikembangkan.

"Mulainya memang nanti satu suro, kita wayangan disini, gantian ada reog, ludruk," tambah Risma.

Peresmian itu, dihadiri oleh Forpimda Kota Surabaya. Selain itu juga hadir beberapa seniman Surabaya, diantaranya Cak Kartolo. Dia merupakan seorang pemain ludruk yang namanya tak asing lagi.

"Saya setuju karena sekarang masyarakat bawah ini ingin hiburan, kalau ada ludruk, wayang, ya seneng," kata Cak Kartolo saat ditemui usai hadir peresmian.

Cak Kartolo mengatakan, dulu di Surabaya memang ada sebuah tempat yang menjadi jujukan warga untuk menonton kesenian, seperti di THR zaman dulu.

Cak Kartolo mengungkapkan, untuk saat ini, kesenian di Surabaya seperti ludruk memang sudah jarang. Sehingga, butuh wadah khusus agar kesenian itu tetap lestari.

Sementara Kabid Bangunan Gedung, Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Cipta Karya dan Tata Ruang (DPRKPCKTR) Kota Surabaya, Iman Krestian, menjelaskan areal basement atau bawah tanah saat ini masih terus dikerjakan. Pemkot tengah mengebut agar maksimal akhir tahun ini rampung.

"Masih proses, kita upayakan bulan November bisa selesai," pungkas Iman.


https://surabaya.tribunnews.com/2020/08/18/berita-surabaya-hari-ini-populer-risma-resmikan-alun-alun-surabaya-pasien-covid-19-upacara-virtual?page=all.

Tuesday, August 11, 2020

Surabaya Bukan Zona Merah Lagi

 Alhamdulillah, Saat Ini Kota Surabaya Sudah Berubah Menjadi Zona Orange



Sejak pemerintah memperkenalkan peta COVID-19 yang beraneka ragam warna, Kota Surabaya sejak hari pertama sudah masuk ke dalam Zona Merah. Bahkan pada peta milik Provinsi jawa Timur, Kota Surabaya juga pernah masuk kedalam zona Merah Tua. Hal ini dikarenakan tingkat penyebaran dan penularan dari Virus COVID-19 di Kota Pehlawan ini cukup tinggi.

 

Mengetahui daerahnya masuk kedalam Zona Merah, Pemerintah Kota Surabaya terus berdaya upaya keras agar wilayahnya bisa segera membaik. Beragam cara dilakukan secara cepat dan efektif. Seperti melakukan rapid test secara massal dan sosialisasi pentingnya kepatuhan terhadap protokol kesehatan yang ada. Bahkan Wali Kota Risma juga turun langsung ke masyarakat belakangan ini untuk mensosialisasikan pentingnya penggunaan masker untuk mencegar penularan Virus COVID-19.


Rupanya kerja keras dari pemkot Surabaya, para Relawan dan semua masyarakat sudah mulai membuahkan hasil yang menggembirakan. Hal ini diketahui dari situs https://covid19.go.id/peta-risiko milik pemerintah pusat. 


Kondisi Kota Surabaya sudah tercatat masuk kedalam Zona Orange. Kondisi  ini sudah terpantau sejak tanggal 10 Agustus pagi. Namun ketika admin Kabar Surabaya melakukan cek ke laman http://infocovid19.jatimprov.go.id/ kondisi Kota Surabaya masih dalam Zona Merah. 


Ketika malam hari kemarin dilakukan pengecekan ulang, ternyata laman milik Pemerintah Provinsi Jatim sudah mengubah warna zona dari Kota Surabaya menjadi Zona Orange juga. Zona Orange ini mengindikasikan kalau di Kota Surabaya kasus penyebaran Virus Covid-19 masih dalam tahap kategori sedang.

 

Menanggapi perubahan warna Kota Surabaya menjadi Zona Orange ini Wiku Adisasmito, selaku Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 pusat mengungkapkan, hal tersebut dinilai dari 15 indikator penilaian, mencakup indikator epidemiologi, surveilans kesehatan masyarakat, dan pelayanan kesehatan.


Meski kasus positif COVID-19 di Kota Surabaya masih terus meningkat, Wiku memaparkan bahwa penilaian epidemiologi dan surveilans kesehatan masyarakat, serta pelayanan kesehatannya justru terus membaik. Hal inilah yang akhirnya menyebabkan terjadinya perubahan zonasi di wilayah Surabaya.


Dari peta http://infocovid19.jatimprov.go.id/, diketahui untuk daerah yang masih masuk dalam Zona Merah adalah Kabupaten Sidoarjo, Kota Malang, Gresik, Jember, Kabupaten Blitar dan Bondowoso.

 

Sedangkan kawasan yang masuk ke dalam zona oranye adalah Kota Surabaya, Kabupaten Madiun, Pamekasan, Kota Probolinggo, Jombang, Kota Batu, Lamongan, Kabupaten Kediri, Nganjuk, Lumajang, Kota Blitar, Kota Mojokerto, Ponorogo, Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Malang Tuban, Kota Kediri, , Tulungagung, Banyuwangi, Kabupaten Pasuruan, Bojonegoro, Bangkalan, Sumenep, Kota Surabaya, Kabupaten Probolinggo, Trenggalek, Kabupaten Malang Situbondo dan Kota Pasuruan.

 

Untuk zona kuning terdapat 5 kabupaten/kota. Yakni di Pacitan, Sampang, Magetan Kota Madiun, dan Ngawi. (yyan) 



Sumber :

http://www.kabarsurabaya.org/2020/08/alhamdulillah-saat-ini-kota-surabaya.html

Related Posts