Sunday, April 5, 2020

Harjo Sutanto


Harjo Sutanto Orang Terkaya Indonesia Tertua, Hartanya Rp 11 Triliun, Dulu Jual Sabun Colek Keliling

Jika gelar miliarder tertua di seluruh dunia jatuh ke tangan Chan Yung Chung, pengusaha perkapalan asal Singapura, miliarder tertua di negeri kita Indonesia adalah Harjo Sutanto, pemilik Wings Group.

Di usianya yang mencapai 92 tahun, kini ia tercatat oleh Forbes memiliki harta sebesar US$1,1 miliar atau setara dengan Rp15,40 triliun, berdasarkan asumsi kurs Rp14.000/dolar AS. Dengan begitu, namanya menempati urutan ke-19 sebagai orang terkaya di Indonesia.

Perjalanannya mendapatkan kekayaan ini membutuhkan waktu yang panjang, Wings Group tak langsung lahir menjadi jaya seperti saat ini.

Mulanya, ia berbisnis dengan menjual sabun dari rumah ke rumah di Jawa Timur bersama rekannya, Johannes Ferdinand Katuari. Perusahaan sabun tersebut mereka beri nama Fa Wings. Setelah menjajakan langsung dari pintu ke pintu, mereka pun berinisiatif untuk menjualnya dengan menitipkan ke warung-warung hingga agen.

Sabun yang mereka tawarkan pun berkembang menjadi sabun mandi, yang mana mulanya hanya sabun colek.

Tak ada yang menyangka, perusahaan sabun yang mereka dirikan kecil-kecilan itu kini menjadi produsen sabun raksasa di Tanah Air. Selain sabun, kini Wings juga memproduksi produk rumah tangga, seperti pembersih toilet, deterjen, dan pembalut wanita.

Selain itu, Wings Group juga memproduksi mie instan dengan label Mie Sedaap, yang juga dijual di sejumlah negara di luar Indonesia.

Seorang yang dulunya sebagai penjual sabun keliling di Surabaya kini menjadi Orang Terkaya Indonesia tertua. Dia adalah Harjo Sutanto. Di usianya yang ke 93 tahun, pemilik Wings Group ini masuk dalam daftar 50 Orang Terkaya Indonesia versi Forbes.

Kekayaan Harjo Sutanto saat ini mencapai Rp 11,3 triliun atau 810 juta dollar AS. Pundi-pundi harta Harjo Sutanto itu awalnya didapatkan dari penjualan sabun colek. Seperti dikutip Kompas.com (jaringan SURYA.co.id) pada Senin (9/12/2019), Harjo Sutanto berada di urutan ke-39 Orang Terkaya Indonesia.


Sabun colek dijual keliling di Kota Surabaya

Sumber pundi-pundi kekayaannya bermula dari usaha sabun colek. Bersama rekannya Johannes Ferdinand Katuari, Harjo Sutanto mengawali kiprah bisnisnya sebagai sales sabun keliling pada 60 tahun yang lalu. Dia menjual dagangannya dari rumah ke rumah di Jawa Timur. Mengutip situs resmi Wings Group, saat baru berdiri tahun 1949, Wings Group awalnya bernama Fa Wings.

Perusahaan ini memproduksi sabun colek secara rumahan. Distribusinya pun masih terbatas. Dipasarkan dari rumah ke rumah, dan dari kampung ke kampung di Surabaya.

Tak disangka, karena merupakan produk kebutuhan dasar, sabun colek mereka laku keras di Jawa Timur. Saat itu, sabun colek merupakan produk baru yang tak ditemui di daerah lain. Dengan cepat, sabun colek mampu bersaing dengan sabun deterjen atau bubuk yang sudah lebih dulu mendominasi pasar.

Harga sabun colek juga lebih murah lantaran biaya produksinya yang lebih rendah. Melalui promosi yang gencar, kepraktisan dan harga terjangkau, membuatnya cepat populer dalam beberapa tahun di Indonesia.

Saat ini, Wings Group, menjadi salah satu perusahaan pembuat sabun terbesar di Indonesia. Tak hanya sabun, perusahaannya kini merambah ke berbagai sektor usaha lain seperti deterjen, pembersih toilet, pembalut, shampo, pasta gigi, dan berbagai kebutuhan rumah tangga lainnya.


Makanan dan minuman

Wings Group juga aktif berekspansi ke bisnis makanan dan minuman (food and beverage) dengan memproduksi mie instan, saus, minuman bubuk, dan kopi. Wings Group sendiri menjadi salah satu perusahaan yang memiliki jalur distribusi yang sangat kuat.

Produknya hampir sangat mudah ditemui di hampir seluruh toko di Indonesia. Sejumlah merk produknya juga relatif sudah sangat familiar di Indonesia.


Merambah bisnis minimarket

Selain memproduksi kebutuhan rumah tangga, Wings Group juga merambah bisnis minimarket. Lewat anak usahanya, PT Fajar Mitra Indah, perusahaan mengoperasikan jaringan toko Family Mart.


Harjo membangun bisnisnya dari menjual sabun dari pintu ke pintu. Saat ini, bisnis Wings Group yang merupakan perusahaan yang dirintisnya telah menjalar ke berbagai sektor.

Saat ini Wings telah menjadi perusahaan besar yang mengekspor produk-produknya ke seluruh dunia sejak berdiri 60 tahun yang lalu di Jawa Timur. Setelah bertahun-tahun, Wings telah tumbuh menjadi salah satu merk yang terkenal di Indonesia.

Sabun dan detergen menjadi produk pertama yang diproduksi oleh Wings dan yang terbukti dapat diterima oleh konsumen dengan baik. Setelah itu, produk-produk pembersih lainnya diperkenalkan dan saluran distribusi yang kuat terbentuk di seluruh Indonesia.

Beberapa dekade berikutnya, Wings terus menerus memperluas ragam produknya dan sekarang telah memproduksi serta menjual ratusan SKU produk-produk rumah tangga, perawatan pribadi dan juga produk makanan.


Sumber :
https://www.wartaekonomi.co.id/read234108/bos-wings-group-jadi-crazy-rich-paling-sepuh-di-indonesia.html
https://newsmaker.tribunnews.com/2019/12/10/harjo-sutanto-orang-terkaya-indonesia-tertua-hartanya-rp-11-triliun-dulu-jual-sabun-colek-keliling?page=4.
https://www.liputan6.com/bisnis/read/4126935/profil-harjo-sutanto-miliarder-tertua-di-indonesia

Hermanto Tanoko


Crazy Rich Surabaya Punya Kerajaan Bisnis yang Merajalela

Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki sederet orang kaya raya. Dari sekian banyaknya, ada nama Hermanto Tanoko yang berasal dari Surabaya, Jawa Timur.

Hermanto merupakan pemilik hotel bintang lima yang dibangun seharga Rp1,8 triliun. Hotel mewah itu ada di bawah naungan perusahaan bernama Tanly Hospitality. Selain Vasa, perusahaan ini juga menaungi Cleo Business Hotel, dan Hotel Solaris.

Usut punya usut, Hermanto Tanoko adalah putra dari pendiri cat Avian, Soetikno Tanoko (Tan Tek Swie) yang membuka toko cat di Malang, Jawa Timur, pada tahun 1962. Toko kecil itu merupakan cikal bakal dari PT Avia Avian yang memproduksi cat tembok, besi, kayu, hingga otomotif.

Hermanto sendiri sudah bekerja di perusahaan milik ayahnya selama 32 tahun, hingga saat ini. Jabatan pertamanya pada saat itu adalah Managing Director of Operations, dan saat ini dia menjabat sebagai Presiden Komisaris.

Saat Hermanto memegang kendali perusahaan ini, cat Avian juga mencatatkan kinerja positif lho. Di tahun 2018, pertumbuhan perusahaan ini mencapai 20 persen

Di 2019 ini pun mereka berniat membuka kantor pemasaran di Jayapura. Lalu dilanjut buka di Sorong, Ternate, Payakumbuh, dan Sintang.

Selain sibuk di bisnis cat, Hermanto Tanoko juga merupakan Presiden Komisaris dari Tanobel Food (PT Sariguna Primatirta) yang menaungi beberapa produk consumer goods. Sebut saja seperti air mineral Cleo, Herbal & Healthy, Roller, dan Mmmilk Crack It. Pantesan saja dia punya hotel yang namanya Cleo.

Lulusan IBMT School of Management, Surabaya, ini juga berhasil membawa brand Cleo laris di pasaran. Bayangkan saja sejak Januari hingga September 2017, omzet penjualan air minum ini naik jadi Rp440 miliar.

Nama perusahaan ini juga diambil dari nama keluarga pendirinya. Tan dari Tanoko, sementara itu Nobel artinya adalah produk berkualitas tinggi.

Buat kamu yang mau beli saham perusahaan ini, kamu bisa membelinya kok di bursa. Kodenya adalah CLEO.

Selain cat dan consumer goods, Hermanto Tanoko memiliki bisnis di sektor properti yang moncer. Perusahaan properti yang dikelola olehnya adalah Tanrise Property alias PT Jaya Sukses Makmur Sentosa Tbk.

Di tahun 2019, perusahaan ini menargetkan proyek pembangunan apartemen The 100 Residence di kawasan Gubeng Surabaya. Kabarnya, mereka pun berinvestasi di proyek ini dengan nilai Rp400 miliar.

Sama seperti Hotel Vasa, apartemen ini juga merupakan apartemen bintang lima. Tentu saja konsumennya adalah warga kelas menengah ke atas.

The 100 Residence ini memiliki konsep privasi dan prestige dengan jumlah unit yang terbatas, yakni 166 unit serta ditunjang dengan fasilitas privat lift. Proyek ini memiliki 3 tipe unit di antaranya 2 bedroom, 3 bedroom dengan luas mulai 122 m2 hingga 164 m2, serta tipe penthouse.

Selain memiliki banyak perusahaan, Hermanto Tanoko juga menjabat sebagai Komisaris Depo Bangunan. Depo Bangunan adalah marketplace bahan bagunan yang sering mendapat penghargaan bisnis dan kepuasan konsumen di Indonesia.


Crazy Rich Surabaya Hermanto Tanoko Sukses Berkat Berbakti Kepada Sang Ayah

Mungkin kamu adalah salah satu orang yang tak tau kalau ternyata Cat Avian adalah produk asli buatan salah satu putra bangsa Indonesia. Ialah Hermanto Tanoko, orang di balik suksesnya Cat Avian yang menjadi salah satu cat favorit rakyat Indonesia.

Tak hanya sebagai pemilik Cat Avian, Hermanto Tanoko juga menjadi salah satu Crazy Rich Indonesia dari Surabaya. Hermanto lahir menjadi putra bungsu dari Soetikno Tanoko (Tan Tek Swie) dan Soeryani Tanoko. Keduanya adalah pengusaha.

Soetikno berbisnis toko cat yang dibesarkan dengan saudara tirinya, Suwandi Tanoko pada tahun 1962 di Malang. Sementara Soeryani Tanoko, sang ibunda mendirikan toko kelontong.


Belajar bisnis sejak usia 5 tahun

Diulas dari berbagai sumber, Hermanto Tanoko sempat mengaku melalui kanal YouTube Rico Huang bahwa ia sudah belajar bisnis sejak usia 5 tahun.

Setiap perayaan Imlek, Hermanto akan diarahkan oleh orang tuanya untuk membelanjakan angpau yang ia dapat untuk membeli beberapa barang yang harganya akan naik, mulai dari terigu, biskuit, telur dan sebagainya. Sejak itulah, ia akrab dengan pertumbuhan harga dari berbagai barang.

Tak hanya itu, dari usia 14 tahun, Hermanto pernah mengelola Apotek Airlangga yang menjadi Apotek terkenal di Surabaya. Setiap hari sepulang sekolah, Hermanto diberikan tanggungjawab untuk mengelola apotek tersebut untuk membantu menangani pelanggan. Satu tahun kemudian, dengan riset ke beberapa apotek dan perubahan di sirkulasi keuangan, Apotek Airlangga akhirnya menjadi salah satu apotek paling populer di Surabaya.

Tahun 1983, Hermanto Tanoko bergabung dengan Toko Cat milik sang ayah, Soteikno yang sebelumnya sudah berkembang hingga memiliki 18 karyawan dan memiliki pabrik cat sendiri tahun 1978. Setelah Hermanto bergabung, ia mulai melakukan berbagai perubahan seperti pembentukan tim R&D hingga pembuatan Lab.


Miliki lebih dari 300 brand dan 15 ribu karyawan

Pertumbuhan bisnis cat yang digagas oleh sang ayah pun berkembang pesat. Bahkan di tahun 2018, pertumbuhan PT Avia Avian mencapai 20 persen. Selain mengelola bisnis cat Avian, ia juga memiliki usaha dengan motivator dan pengusaha, Tung Desem Waringin, berupa hotel bintang lima. Hotel tersebut dikabarkan dibangun dengan biaya Rp1,8 triliun.

Tak hanya dalam bisnis cat, di bawah induk perusahaan Tan Corp terdapat 8 holding atau bidang perusahaan inti. Seperti Tanbiz yang menjadi induk dari brand Avian, Dr.Shield, Avitex, NoDrop, Protec, dan lainnya.

Lalu ada pula Tanobel Food yang menjadi induk dari brand Cleo, Kaki Tiga, Lekat, LuvJus, dan lainnya. Tak sampai disitu, ada TanRise Property yang merupakan induk dari Voza, TritanPro, The 100, dan lainnya. Lalu Tanly Hospitality, induk dari Hotel Vasa, Cleo, hingga Solaris. TanWorld Nerworks, induk dari Depo Bangunan, Target, Water Depo, Moorlife, dan lainnya. Tanlife Health&Beauty, induk dari Laurent, Sekawan Cosmetics, Avione, Holly, dan lainnya. Dan terakhir ada Tanlink Distribution.

Keseluruhan, Hermantono Tanoko memiliki 77 perusahaan di lebih dari 300 brand dan lebih dari 15 ribu karyawan.


Peran sang ayah dalam perjalanan bisnisnya

Namun, perjalanan bisnis Hermanto Tanoko tak terlepas dari peran sang ayah. Hampir setiap hari di tengah kesibukan bisnisnya, Hermanto pasti menyempatkan diri untuk bertemu dengan sang ayah. Saat Hermanto masih kecil, sang ayah sering memberikan berbagai cerita pengantar tidur. Ayahnya pula yang menjadi mentor perjalanan bisnisnya.

Di umur ayahnya yang mencapai 90 tahun, Hermanto kian berusaha dekat kepada sang ayah. Bahkan dalam buku biografinya, Hermanto pernah menulis, “Tuhan, kurangi umurku, berikan pada Papaku."


Crazy Rich Surabaya dengan 15 Ribu Karyawan, ini 7 Fakta Menarik Bos Cat Alvian, Hermanto Tanoko

Tidak banyak yang tahu jika cat Avian adalah produk asli buatan putra bangsa Indonesia. Hermanto Tanoko adalah orang di balik melejitnya nama Avian sebagai salah satu cat favorit Indonesia. Tak hanya itu, Hermanto Tanoko juga merupakan salah satu Crazy Rich Indonesia yang berasal dari Surabaya.

Dilansir dari berbagai sumber, AKURAT.CO mengumpulkan berbagai fakta menarik tentang Hermanto Tanoko.


1. Berasal dari keluarga pengusaha

Hermanto Tanoko adalah putra bungsu dari Soetikno Tanoko (Tan Tek Swie) dan Soeryani Tanoko. Keduanya adalah pengusaha di bidang yang berbeda. Soetikno berbisnis di toko cat yang dibesarkan dengan saudara tirinya, Suwandi Tanoko, dimulai pada tahun 1962 di Kota Malang. Sedangkan ibunya, Soeryani Tanoko mendirikan toko kelontong.


2. Belajar bisnis sejak umur 5 tahun

Dalam interview yang diunggah oleh akun YouTube Rico Huang, Hermanto Tanoko mengaku telah belajar bisnis sejak umur 5 tahun. Setiap kali perayaan Imlek, Hermanto akan ditawari oleh orang tuanya untuk membelanjakan angpaunya kepada beberapa barang yang dianggap orang tuanya harganya akan naik, mulai dari terigu, biskuit, telur dan sebagainya. Sejak saat itu, dirinya begitu akrab dengan pertumbuhan harga berbagai barang.


3. Umur 14 tahun mengelola Apotek Airlangga

Setelah mulai mengerti sistem sebuah bisnis, Hermanto semakin sering melakukan berbagai kegiatan bisnis, mulai dari membantu bisnis orang tuanya hingga bekerja secara paruh waktu. Bahkan, di usianya yang menginjak 14 tahun, Hermanto diberikan tanggung jawab untuk mengelola sebuah Apotek di Surabaya. Setiap hari sepulang sekolah, Hermanto akan ke apotek untuk membantu menangani berbagai pelanggan. Berselang 1 tahun kemudian, dengan melakukan riset ke beberapa apotek lain dan perubahan di sirkulasi keuangan, Apotek Airlangga tersebut akhirnya menjadi salah satu apotek paling populer di Surabaya.


4. Bantu orang tua besarkan Avian di umur 20 tahun

Di tangan Soetikno, toko cat tersebut berhasil berkembang hingga memiliki 18 karyawan dan telah memiliki pabrik cat sendiri hingga tahun 1978. Baru pada awal tahun 1983, Hermanto Tanoko bergabung dan mulai melakukan berbagai perubahan, mulai dari pembentukan tim R&D hingga pembuatan Lab.


5. Sangat menyayangi sang ayah

Kesibukan Hermanto sebagai seorang pebisnis memang sangatlah padat. Namun, di tengah keisibukannya tersebut, hampir setiap hari, dirinya pasti menyempatkan untuk bertemu dengan sang ayah. Dulu, ayahnya sering kali memberikan berbagai cerita sebagai pengantar tidur Hermanto ketika masih kecil. Selain itu, ayahnya adalah mentornya ketika menjalankan berbagai bisnisnya. Di umur ayahnya yang telah mencapai 90 tahun, Hermanto selalu berusaha dekat dengan sang ayah. Bahkan, dalam buku biografinya, Hermanto pernah menuliskan, "Tuhan, kurangi umurku, berikan pada Papaku."


6. Besarkan PT Avia Avian hingga jadi partner bisnis Tung Desem Waringin

Hermanto telah berada di bisnis cat yang digagas oleh ayahnya selama lebih dari 30 tahun. Selama itu, pertumbuhannya pun semakin pesat. Bahkan, di tahun 2018 lalu, pertumbuhan perusahaan PT Avia Avian mencapai 20 persen. Selain mengelola perusahaan cat, dirinya juga memiliki usaha patungan dengan motivator dan pengusaha populer tanah air, Tung Desem Waringin, berupa hotel bintang lima. Kabarnya, hotel tersebut dibangun dengan biaya sebesar Rp1,8 triliun.


7. Miliki 8 induk perusahaan

Tak hanya di bidang cat, di bawah induk perusahaan Tan Corp, ada 8 holding atau bidang perusahaan inti. Ada Tanbiz, induk dari brand Avian, Dr.Shield, Avitex, NoDrop, Protec, dan lainnya. Ada Tanobel Food, induk dari brand Cleo, Kaki Tiga, Lekat, LuvJus, dan lainnya. TanRise Property, induk dari Voza, TritanPro, The 100, dan lainnya. Ada Tanly Hospitality, induk dari Hotel Vasa, Cleo, hingga, Solaris. Ada TanWorld Nerworks, induk dari Depo Bangunan, Target, Water Depo, Moorlife, dan lainnya. Tanlife Health&Beauty, induk dari Laurent, Sekawan Cosmetics, Avione, Holly, dan lainnya. Terakhir, ada Tanlink Distribution. Secara keseluruhan, ada 77 perusahaan, lebih dari 300 brand, dan lebih dari 15 ribu karyawan yang berada di perusahaan milik Hermanto Tanoko.


Sumber :
https://www.wartaekonomi.co.id/read242936/sosok-hermanto-tanoko-crazy-rich-surabaya-punya-kerajaan-bisnis-yang-merajalela.html
https://www.wartaekonomi.co.id/read267776/crazy-rich-surabaya-hermanto-tanoko-sukses-berkat-berbakti-kepada-sang-ayah
https://akurat.co/seagames/id-969094-read-crazy-rich-surabaya-dengan-15-ribu-karyawan-ini-7-fakta-menarik-bos-cat-alvian-hermanto-tanoko

Saturday, April 4, 2020

Kota Surabaya Semprot Covid-19 dengan Drone


Cegah Corona COVID-19, Drone Terbang 25 Meter Semprot Disinfektan di Surabaya

25 Mar 2020, 13:30 WIB

Pemerintah Kota Surabaya menggandeng komunitas untuk memaksimalkan penyemprotan disinfektan dengan menggunakan teknologi drone atau pesawat nirawak di sejumlah perkampungan dan jalanan kota sebagai upaya pencegahan COVID-19.

"Nanti ada lagi komunitas yang bantu. Kami dari Pemkot Surabaya mengucapkan terima kasih," kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Dinkominfo) Kota Surabaya, M Fikser di Surabaya, Rabu(25/3/2020).

Menurut dia, masalah COVID-19 yang melanda hampir di seluruh wilayah belahan dunia ini dibutuhkan sinergitas dan dukungan dari semua pihak untuk menyelesaikan wabah pandemi tersebut. Sehingga, lanjut dia, tidak hanya pemerintah saja yang bergerak, namun juga butuh partisipasi dan dukungan dari masyarakat.

Penyemprotan menggunakan teknologi pesawat tanpa awak ini, kata Fikser, sebagai langkah preventif untuk melindungi warga Surabaya dari penyebaran COVID-19. Penyemprotan menggunakan drone pada Selasa (24/3) menjangkau beberapa wilayah di tengah Kota Surabaya, di antaranya Jalan Urip Sumoharjo, Jalan Tunjungan hingga Jalan Wali Kota Mustajab.

"Masuk juga ke kampung-kampung di Gentengkali, kawasan Ondomohen, Jalan Yos Sudarso, Gedung DPRD Surabaya dan keliling Balai Kota sampai ke Jalan Pacar," kata Fikser.

Alasan menggunakan teknologi drone ini, lanjut dia, supaya penyemprotan disinfektan bisa menjangkau dari atas. Dengan demikian, upaya preventif untuk mencegah penyebaran COVID-19 ini bisa semakin masif.

Pria yang pernah menjabat Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya ini juga mengatakan, penyemprotan disinfektan akan terus dilakukan hingga menyasar ke semua wilayah Surabaya. Saat ini penyemprotan fokus di jalan-jalan protokol dan terus berlanjut ke beberapa lokasi lain.

Bahkan, lanjut dia, jajaran di tingkat kecamatan dan kelurahan juga getol melakukan penyemprotan di kampung-kampung.

"Semua fasilitas umum sudah selesai, sekarang area jalan-jalan publik dan bergeser terus. Kita menyentuh semuanya, dibantu juga dari Tim Satpol PP," katanya.

Sementara itu, Direktur PT Daya Sentosa Rekayasa, Petrus Andiyanto menyampaikan, pihaknya sengaja meminjamkan peralatan seminggu sekali untuk penyemprotan disinfektan menggunakan drone type M-12 dengan kapasitas mampu menampung 12 liter.

"Lama terbang 20-30 menit dengan maksimal ketinggian 25 meter. Drone ini biasanya digunakan untuk penyemprotan pestisida pada tanaman pertanian," katanya.


Sumber :
https://surabaya.liputan6.com/read/4210741/cegah-corona-covid-19-drone-terbang-25-meter-semprot-disinfektan-di-surabaya

Related Posts