Tuesday, December 31, 2013

Iwan Londo


Iwan Febrianto alias Iwan Londo merupakan sosok yang langka. Dia merupakan pengamat burung pantai yang sangat serius. Pengamatannya dilakukan di Rungkut, Sumatera hingga Papua.

Aktivitasnya itu mulai dilakukan dari tahun 2000. 

Indonesia termasuk negara yang memiliki habitat pantai potensial bagi burung-burung pantai baik lokal maupun migran. 

Sejauh ini telah banyak lokasi-lokasi yang teridentifikasi sebagai tempat singgah burung-burung pantai saat melakukan migasri ke selatan maupun ke utara, seperti Wonorejo, Surabaya; pantai Trisik, Yogyakarta; Muara gembong, Bekasi; muara angke, Sayung, Demak, Bagan Percut; Medan, Pantai Cemara, Jambi; Serangan, Bali, dll. 

Dari hasil monitoring pengamat burung di Surabaya selama 5 tahun terakhir, ditemukan pula burung pantai berbendera, hal ini merupakan bukti bahwa Indonesia merupakan salah satu jalur migrasi burung-burung pantai. 

Selain itu database burung pantai di Indonesia dan burung migran berbendera belum banyak terdata, masih bersifat data kelompok atau perorangan. Sebagai jalur penting migrasi burung pantai, sudah saatnya untuk ikut berperan serta dalam jaringan Internasional, baik dalam program penandaan bendera warna maupun aktif dalam pelaporan perjumpaan bendera warna.

Sumber :
koran Jawa Pos
http://burung-nusantara.org

Saturday, November 30, 2013

Taman Bungkul Surabaya Terbaik se-Asia 2013

Taman Bungkul, Surabaya menerima penghargaan internasional "The 2013 Asian Townscape Award" (ATA) untuk kategori Taman Terbaik Se-Asia dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).


Walikota Surabaya, Tri Rismaharini, mengarak penghargaan "The 2013 Asian Townscape Award (ATA)" dari PBB di Surabaya (30/11). Taman Bungkul meraih penghargaan sebagai Taman Terbaik se-Asia Tahun 2013.
Walikota Surabaya, Tri Rismaharini, mengarak penghargaan "The 2013 Asian Townscape Award (ATA)" dari PBB di Surabaya (30/11). Taman Bungkul meraih penghargaan sebagai Taman Terbaik se-Asia Tahun 2013.

Saturday, November 23, 2013

Delta Plaza


Di jantung kota Surabaya bersebelahan dengan Monkasel Surabaya (Submmarine Monument) dan sangat dekat juga dengan Surabaya Plaza Hotel terdapat pusat perbelanjaan yang sangat terkenal yaitu Plaza Surabaya atau Delta Plaza.

Delta Plaza merupakan bekas lokasi rumah Sakit bersejarah yaitu Dr. Soetomo saat itu. Namun, kini diubah menjadi salah satu pusat perbelanjaan yang memiliki 6 lantai dengan gedung megah dilengkapi parkir flat yang luas baik di bawah maupun di atas.

Basement Floor tersedia Giant swalayan untuk kebutuhan sehari-hari, dan di Ground Floor dilengkapi dengan KFC, Texas Fried Chicken, Hoka-Hoka Bent, Dunkin ‘Donuts, JCO, Tentrem Es, Apotik Plus, DRTV (Toko Inovasi), Superindo, Matahari Department Store, BreadTalk, Roti Dika, Asia Bakery, Stasiun Sport, Kassaya Parfum, Iwan Fashion, Christoper Salon, Perhiasan Julia, Perhiasan Love, Indomusic, Nakamura The Healing Touch serta pusat ATM seperti, Bank Bukopin, Bank Mandiri, BNI, NISP, Bank Mega, BCA, Bank Permata dan Niaga CIMB.

Di lantai 1, 2, digunakan untuk outlet fashion, asesoris, arloji, parfum, departemen store, cafe, restoran, pasar swalayan, bank, fast food, drug store, toys, baby shop, gift shop, bookstore, peralatan rumah tangga dan lain-lain.

Tenant yang ada meliputi, Matahari Dept Store, FILA , Adidas , Fashion Metta, Pizza Hut , Danzer, Sepatu Terkenal, Toko Mas Semar, ATMBCA , Johnny Andrean Salon, salon kecantikan, Aksesoris Naughty, Mode Collection, Celcius, dll.

Sedangkan untuk lantai 3, diisi dengan game center seperti Timezone & Fantasy Kingdom. Ada juga sekolah kecantikan, pusat HP, pusat computer & elektronik center, resto area (Menteng Mie, Muruk Resto Hayam, Fried Chicken California , Es Teller 77 , Bakso Lapangan Tembak , Wendy’s , Taco Bell) dan area foodcourt pun bisa Anda jumpai di lantai ini.

Untuk Cineplex 21, Solo Billiard pusat, MC Autocare berada di lantai 4. Di sebelah kiri atau parkir timur Plaza Surabaya terdapat area terbuka yang biasanya digunakan untuk kegiatan Pameran, berbagai pentas atau atraksi maupun Entertaiment Show. Warung makanan dan minuman berjajar di sebelah kiri Plaza Surabaya yang harganya relatif murah dibandingkan yang ada di dalam.

Fasilitas lain selain keamanan 24 jam non stop juga sering diadakan event. Akses menuju Plaza Surabaya sangat mudah dan dapat ditempuh, karena lokasinya yang strategis, tak jauh dari lokasi terdapat Stasiun Gubeng, dan juga Hotel Sahid Surabaya.

Plaza Surabaya (Delta Plaza)
Jl. Pemuda 33-37 Surabaya 60271
Telp. 031-5316843, 5315088


Sumber :
http://www.transsurabaya.com

Saturday, November 16, 2013

Gerak Jalan Perjuangan Mojokerto-Surabaya 2013


Rasa patriotisme dan mengenang para pahlawan yang telah berjasa dalam membela tanah air Indonesia dapat diwujudkan dengan berbagai cara dan upaya. Dispora Prov. Jatim kembali menggelar pelaksanaan ‘Gerak Jalan Perjuangan Mojokerto-Surabaya sebagai upaya memperingati Hari Pahlawan 10 Nopember Tahun 2013. 

Sejarah pelaksanan gerak jalan ini diawali pada tahun 1955 hingga 1958, dengan rute dari Pandaan–Surabaya yang diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk memperingati pertahanan sektor selatan sungai Brantas yang dikenal dengan Batalyon Cipto dan Abdullah. Kemudian, pada tahun 1959 hingga 1964, rute dialihkan ke Mojokerto–Surabaya untuk memperingati pertahanan sektor barat yang dikenal dengan batalyon laskar Hisbullah, Tentara Pelajar, Polisi Istimewa, Batalyon Mansjur, Sholikin dan Munasir, Djarot Subiantoro yang dikenang dengan monumen Mayangkara di Wonokromo. 

Namun, perjalanan program satu ini tak selamanya berjalan mulus, pada tahun 1965 hingga 1967 gerak jalan Mojokerto – Surabaya ditiadakan karena pada saat itu situasi dan kondisi sedang terjadi G/30S/PKI. Lalu pada tahun 1968 hingga 1996 kegiatan ini dimunculkan kembali dan diselenggarakan oleh KONI Jawa Timur (1968 hingga 1973) dan kemudian dikelola oleh Dinas P&K Propinsi Jawa TImur pada tahun 1974 hingga 1997. 

Ternyata, pada tahun 1998 hingga 2005, gerak jalan Mojokerto–Surabaya ditiadakan lagi karena kondisi saat itu sedang terjadi reformasi dan didukung situasi politik dan ekonomi yang sedang berada dalam keadaan yang labil. 

Hingga pada akhirnya, pada tahun 2006 hingga sekarang gerak jalan Mojokerto-Surabaya kembali dilaksanakan. Namun untuk pelaksanaannya, kali ini dikelola oleh Dinas Pemuda dan Olahraga Propinsi Jawa Timur yang dikenal dengan “Gerak Jalan Perjuangan Mojokerto–Surabaya”. 

Gerak Jalan Perjuangan Mojokerto - Surabaya 2013, dijadwalkan akan berangkat dari Alun-alun Kota Mojokerto Sabtu (16/11/2013) pukul 15.00 WIB dan finish di Tugu Pahlawan Surabaya. Rombongan akan melewati Jl Trosobo, Kletek, Karang Pilang, Gunungsari, Joyoboyo, Diponegoro, Pasar Kembang finish di Tugu Pahlawan Surabaya.

Jalur yang akan dilalui mulai start : Alun-alun Mojokerto – Jl. Majapahit-Jl. Bhayangkara – Jl. Gajahmada – Jl. Ajinomoto – Depan Pabrik Ciwi – Krian (Pos I : Pasar Krian). Pasar Krian – Jl. Raya Trosobo – Jl. Raya Kletek – Sepanjang (Pos II). Sepanjang – Karang Pilang – Jl. Gunung Sari (Yani Golf) – Terminal Joyoboyo – Kebun Binantang Surabaya – Jl. Diponegoro – Jl. Pasar Kembang – Jl. Kedung Doro – Jl. Blauran – Jl. Bubutan – Jl. Pahlawan – Jl. Kebun Rojo, Finish Tugu Pahlawan Surabaya.

Sumber :
http://dispora.jatimprov.go.id
http://kelanakota.suarasurabaya.net
http://ceritasurabaya.blogspot.com

Friday, November 15, 2013

Tugu Pahlawan


Tugu Pahlawan, adalah sebuah monumen yang menjadi markah tanah Kota Surabaya. Monumen ini setinggi 41,15 meter berbentuk lingga atau paku terbalik. Tubuh monumen berbentuk lengkungan-lengkungan (Canalures) sebanyak 10 lengkungan, dan terbagi atas 11 ruas. 
Tinggi, ruas, dan canalures mengandung makna tanggal 10, bulan 11, tahun 1945. Suatu tanggal bersejarah, bukan hanya bagi penduduk Kota Surabaya, tetapi juga bagi seluruh Rakyat Indonesia. 

Tugu Pahlawan dibangun untuk memperingati peristiwa Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya, dimana arek-arek Suroboyo berjuang melawan pasukan Sekutu bersama Belanda yang hendak menjajah kembali Indonesia.

Monumen Tugu Pahlawan menjadi pusat perhatian setiap tanggal 10 November mengenang peristiwa pada tahun 1945 ketika banyak pahlawan yang gugur dalam perang kemerdekaan.

Monumen ini berada di tengah-tengah kota di Jalan Pahlawan Surabaya, dan di dekat Kantor Gubernur Jawa Timur. Tugu Pahlawan merupakan salah satu ikon Kota Surabaya sebagai Kota Pahlawan. Berdiri di atas tanah lapang seluas 1,3 hektar, dan secara administratif berada di wilayah Kelurahan Alun-Alun Contong, Kecamatan Bubutan, Kota Surabaya.

Ada dua pendapat mengenai siapa yang menjadi pemrakarsa, sekaligus arsitek monumen yang terletak di Jalan Pahlawan Surabaya ini. Menurut Gatot Barnowo, monumen ini diprakarsai oleh Doel Arnowo, yang saat itu menjabat sebagai Kepala Daerah Kota Besar Surabaya. Kemudian ia meminta Ir. Tan untuk merancang gambar monumen yang dimaksud, untuk selanjutnya diajukan kepada Presiden Soekarno.

Sedangkan menurut Ir. Soendjasmono, pemrakarsa monumen ini adalah Ir. Soekarno sendiri. Ide ini mendapat perhatian khusus dari Walikota Surabaya, Doel Arnowo. Untuk perencanaan dan gambarnya diserahkan kepada Ir. R. Soeratmoko, yang telah mengalahkan beberapa arsitektur lainnya dalam sayembara untuk pemilihan arsitek untuk membangun monumen ini.

Pada awalnya pekerjaan pembangunan Monumen Tugu Pahlawan ditangani Balai Kota Surabaya sendiri. Kemudian dilanjutkan oleh Indonesian Engineering Corporation, yang kemudian diteruskan oleh Pemborong Saroja. Monumen yang dibangun selama sepuluh bulan ini, diresmikan oleh Presiden Soekarno pada tanggal 10 November 1952.

Di bawah tanah lahan Tugu Pahlawan ini terdapat sebuah museum untuk mengenang jasa-jasa para pahlawan yang berjuang di Surabaya, di museum ini juga terdapat foto-foto dokumentasi pembangunan Tugu Pahlawan. Museum ini diresmikan pada tanggal 19 Februari 2000 oleh Presiden K.H Abdurrahman Wahid.

Pada tahun 1991-1996 dilakukan pembenahan kawasan Tugu Pahlawan dan Museum Perjuangan 10 November Surabaya yang dipimpin oleh arsitek Ir. Sugeng Gunadi, MLA dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Seorang Presiden pada tanggal 10 November 1951 meletakkan batu pertama dari suatu rencana raksasa: Tugu Pahlawan, setinggi 45 meter. Batu itu ditancapkan di tengah-tengah Kota Surabaya, di sebuah tempat bekas reruntuhan gedung yang hancur dalam perjuangan mendirikan negara, di depan Kantor Gubernur Jawa Timur. 

Untuk lebih memberikan arti kepada Tugu yang hendak didirikan itu, diputuskan bahwa Tugu ditempatkan di bekas puing-puing reruntuhan Gedung Kenpeitai zaman Jepang. Bekas-bekas reruntuhan gedung ini pernah membawa penderitaan yang tidak gampang dilupakan para pejuang kemerdekaan dari zaman ke zaman. Sesudah menjadi gedung Raad van Justitie (gedung pengadilan) pada zaman Nederlands IndiĆ«, pada zaman Nippon menjadi markas Kenpeitai (polisi militer Jepang, di mana para patriot bangsa yang dianggap melawan Jepang ditawan dan disiksa, misalnya Ir Darmawan, tokoh ludruk Durasim). 

Dan pada saat meletusnya pertempuran 10 November 1945 gedung ini juga jadi pusatnya gerakan pemuda (PTKR = Polisi Tentara Keamanan Rakyat pimpinan Hasanudin Pasopati dan N. Suharyo Kecik), yang kemudian gedung tadi menjadi bulan-bulanan sasaran peluru mortir dan peluru meriam dari kapal laut, dan bom dari pesawat terbang Thunderbolt, keduanya bagian dari angkatan perang Inggris. 

Beberapa saat setelah Tugu diresmikan pembukaannya, maka terjadi semacam “skandal” di dalam pembuatannya. Tugu itu di bagian tengah tampak miring dan tidak lurus. Penanggung jawab dari kecerobohan ini kabarnya ditimpakan kepada IEC. Sampai kemudian menjadi rahasia umum di Surabaya, bahwa Tugu Pahlawan itu bakal dibongkar kembali untuk mendapat perbaikan seperlunya.

Tetapi, inipun tidak pernah ada kenyataannya. Tugu Pahlawan itu tetap miring di tengah, dan tetap tidak dibongkar. 

Sumber :
http://id.wikipedia.org
http://supartobrata.com

Tuesday, October 15, 2013

Jer Basuki Mawa Bea


Cita-cita hanya dapat dicapai dengan pengorbanan

Itu adalah arti dari kata "Jer Basuki Mawa Bea" yang merupakan kata-kata simbol Jawa Timur. Hal ini juga menjadi motto utama, khususnya masyarakat Surabaya, kota Pahlawan yang merupakan gambaran sejarah perjuangan melawan penjajah. 

Surabaya merupakan pusat ekonomi dan administrasi Jawa Timur, dengan kegiatan bisnis dan pusat industri dan pelabuhan utama propinsi. Merupakan kota terbesar kedua dari Jakarta dan terpenting kota ini mempunyai populasi sekitar 3 juta jiwa. 

Dari pelabuhan Tanjung Perak feri secara regular menyeberangi selat, menuju pulau Madura, dan layanan penerbangan ke dan dari Bandara Juanda yang menghubungkan kota dengan Jakarta, Yogyakarta, Bali dan bagian lainnya di Indonesia.

Surabaya berlokasi di pantai Utara propinsi Jawa Timur, berbatasan disebelah Utara dan Timur dengan laut Jawa/Selat Madura, Barat dengan kabupaten Gresik, dan Sidoarjo disebelah Selatan. Topografinya rat-rata berada pada 3-6 m di atas permukaan laut, tapi disebelah Barat, dua bukit kecil dari Barat ke Timur mempunyai ketinggian 20-30 m diatas permukaan laut.


Sumber : http://www.surabayatourism.com

Wednesday, October 2, 2013

6 Kampung Kreatif Surabaya


Lebih dekat mengenal Surabaya, dengan segala geliat dinamikanya. Di balik hiruk-pikuk aktivitas metropolitannya. Sekumpulan orang berkumpul berkreasi, berproduksi  menghasilkan komoditi berpotensi ekonomi.
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Surabaya, setidaknya mencatat beberapa kampung yang potensial berkembang dengan kekhasan karyanya. Untuk kemudian didampingi guna menuju puncak kesuksesan demi kesejahteraan masyarakat sendiri.
Beberapa kampung kreatif yang dibina Disperdagin Kota Surabaya, sebut saja; Kampung Tas di Morokrembangan, Kampung Paving di Kecamatan Pakal, Kampung Kue di Kecamatan Rungkut, dan Kampung Sandal-Sepatu di kawasan Osowilangun. Selain itu Majalah Surabaya City Guide juga melengkapi dengan liputan dan Kampung Pernak-pernik di wilayah Benowo, dan Kampung Sulam Pita di Tambak Asri Surabaya.
Kampung Tas
Jika mendengar sentra tas terbesar di Jawa Timur, yang terpikir pasti menjurus ke sentra tas Tanggulangin, yang ada di Selatan Kota Sidoarjo. Namun, di lain lokasi ternyata ada sebuah kampung yang warganya sehari-hari memproduksi berbagai macam tas. Kampung tersebut berada di Jalan Gadukan Baru, Morokrembangan, Surabaya.
Terbentuknya kampung tas ini sekitar tahun 1978. Berawal dari 6 – 10 orang  yang ahli dalam membuat tas dari berbagai macam bahan, kreativitas mereka akhirnya tertular ke warga lain. Kini terdapat 68 perajin yang memproduksi tas di daerah tersebut, tersebar di RW IV, V, dan VI Kelurahan Morokrembangan, Kecamatan Krembangan, Surabaya.
Kampung Paving
Batu paving banyak dipilih sebagai alternatif material halaman rumah dan jalan, karena bentuknya yang variatif, memberi ruang drainase, dan mudah dalam perbaikan jika terjadi kerusakan. Semakin hari permintaan batu paving semakin meningkat, sehingga banyak perusahaan besar yang memproduksi material ini. Di tengah sibuknya pabrik-pabrik membuat batu paving, ternyata batu paving ada yang diproduksi dari sebuah kampung di daerah Kelurahan Pakal, Kecamatan Pakal, Surabaya.
Kampung Kue
Berawal dari hobi membuat kue, ibu-ibu yang tergabung dalam Kampung Unggulan Kue, di Rusun Penjaringan Sari, akhirnya bisa mengembangkan hobi mereka menjadi usaha yang menghasilkan. Berbagai varian resep dikreasikan menjadi kue-kue enak, dan bernilai ekonomis.
Kampung kue di Rusun Penjaringan Sari berawal dari tigahome industry. Salah satunya adalah milik Anik Pudjiati, yang memproduksi aneka kue basah sejak tahun 2001. Seiring waktu berputar, akhirnya banyak warga lain yang tertarik mengikuti jejak tiga produsen kue tersebut.
Kampung Sepatu-Sandal
Bila Anda berbelanja sepatu atau sandal di mal atau pusat grosir, jangan kaget bila produk yang Anda beli ternyata buatan perajin sepatu-sandal Tambak Oso Wilangon, Kecamatan Benowo Surabaya. Sepatu dan sandal itu dibuat secara home industri dan tanpa merek. Dari mereka -lah sepatu dan sandal itu diberi label, merek, kemudian dipasarkan.
Kampung yang dulu lebih dikenal dengan nama Sememi Lor itu terletak tak jauh dari terminal Tambak Oso Wilangon, sekitar 500 meter arah Barat, menuju Kota Gresik. Sekilas kampung ini tak menunjukkan geliat yang menarik. Tapi siapa sangka, di kampung ini telah ribuan bahkan jutaan produk sepatu sandal dibuat oleh warga, secara turun-temurun.
Kampung Pernak-Pernik
Dari kerajinan sulam pita, kampung ini mampu memberikan manfaat kepada masyarakat sekitar. Kreativitas ibu-ibu PKK Pondok Benowo Indah RT 5 RW 8 Kelurahan Babat Jerawat Kecamatan Pakal bisa menjadi contoh. Kampung ini terkenal karena salah satu prestasi dari ibu-ibu PKK yang sangat terampil dalam sulam pita. Dengan keterampilan bersulam pita ini , kemeja yang polos, menjadi lebih cantik. Kerudung yang polos tak bermotif pun menjadi lebih unik dan menarik, dan sejumlah kerajinan tangan lainnya dihasilkan, bahkan Balai RW pun dijadikan galeri untuk memajang karya mereka.
Kampung Sulam Pita
Berbekal tekad, warga kampung di pinggiran Surabaya ini berhasil memproduksi kerajinan kreatif dan sudah berhasil menembus pasar luar negeri. Sekitar 1980 -an, tanah ini masih ditumbuhi pepohonan yang rimbun. Suasana masih gelap, tidak ada lampu penerangan kecuali kelap-kelip lampu oblek. Lambat laun kawasan ini mulai terusik oleh kehidupan manusia. Satu dua orang mulai babat alas, membuka lahan dan kemudian bertempat tinggal di situ. Kampung itu kemudian dijuluki Kampung 1001 Malam. Kini warganya kian kreatif, dengan kerajinan sulam pitanya.
Lebih lengkap tentang tulisan kampung-kampung kreatif di Surabaya ini, bisa dibaca di Majalah SCG edisi September 2013. Bisa pula didapatkan infonya dalam versi e-magz, di website ini.

Tuesday, September 24, 2013

Klinong-klinong nang Suroboyo Perkenalkan Area Surabaya

suarasurabaya.net - Dikemas sedemikian rupa dengan mengedukasi masyarakat melalui program Klinong-klinong nang Suroboyo, mengajak masyarakat mengenal sejarah kota Surabaya melalui pembagian area atau wilayahnya.

Dengan tema: Wijkenstelsel Statsblaad, program Klinong-klinong nang Suroboyo (KKS) mengajak trackers mengenal sejarah pembagian wilayah di Surabaya Utara yang diterapkan Pemerintah Belanda sejak tahun 1843 lalu hingga kemerdekaan.

Pada masa itu, Belanda membagi wilayah Surabaya ini berdasarkan pada etnis penduduk yang bermukim di dalamnya, dengan Sungai Kalimas digunakan sebagai pembatas untuk pembagian masing-masing wilayah atau areanya.

Pada sisi barat Kalimas ketika itu dipergunakan untuk kegiatan perdagangan dan pemukiman warga Eropa, sedangkan pada sisi timur Kalimas ketika itu dipergunakan sebagai sarana untuk perdagangan dan permukiman etnis selain Eropa.

Sebagai dampak dari pembagian atau segregasi kawasan beberapa bangsa atau etnis tersebut diantaranya bangsa Eropa, Tionghoa dan Arab, sampai saat ini tercermin sangat kental melalui peninggalan bentuk arsitektur bangunan, budaya serta tradisi masyarakatnya.

“Kami ingin mengajak masyarakat untuk melihat dari dekat, mengenali peninggalan-peninggalan sejarah tersebut dalam program yang kami gelar kali ini. Dan kalau kemudian itu menjadi destinasi wisata, tentu akan menjadi sangat menarik,” terang Rani Anggraini Manajer Museum House of Sampoerna saat ditemui suarasurabaya.net, Selasa (24/9/2013).

Dengan beberapa pilihan perjalanan program yang seluruhnya dimulai dari House of Sampoerna, masyarakat dapat terlebih dulu memesan tempat atau melihat jadwal perjalanan pada Minggu 29 September 2013 mendatang untuk mengikuti Klinong-klinong nang Suroboyo.(tok/ipg)

Teks foto:
- Peserta melihat peninggalan sejarah rumah keluarga Baagil di Surabaya.
Foto: Istimewa.


Editor: Iping Supingah

Saturday, July 27, 2013

Taman Bungkul


Taman Bungkul adalah salah satu taman kota di Surabaya yang berada di Jalan Raya Darmo Surabaya. Tidak jauh dari lokasi, terdapat masjid besar Al-Fallah dan Kebun Binatang Surabaya. Taman Bungkul merupakan taman kota yang istimewa karena dilengkapi arena bermain skateboard dan roller blade. Kelebihan ini tidak dijumpai di taman-taman kota lainnya di Surabaya.

Taman ini bersebelahan dengan kompleks makam Ki Ageng Bungkul atau Sunan Bungkul ini ramai dikunjungi wisatawan. Bagi Anda yang datang dari luar Surabaya, bila ingin berkunjung ke Taman Bungkul bisa naik kendaraan umum dari terminal Kota Joyoboyo. Dari terminal angkotan kota tersebut, Anda bisa memilih angkutan apa saja yang penting melewati Jalan Raya Darmo.

Nama taman bungkul konon dipengaruhi oleh tokoh yang sangat berpengaruh dalam penyebaran agama Islam di wilayah Surabaya dan sekitarnya, Beliau adalah Ki Ageng Supo yang kemudian mendapat gelar Sunan Bungkul atau Mbah bungkul yang makamnya terdapat di belakang taman ini dan sekaligus menjadi tempat bagi para peziarah. Beliau sebenarnya masih mertua Sunan Giri dari Gresik.

Oleh karena itu Taman Bungkul juga dikenal sebagai objek wisata religi. 

Kono dulu seorang bangsawan Majapahit bernama Ki Ageng Bungkul yang tinggal di Surabaya membuat sayembara. Isi sayembara itu yakni, barangsiapa berhasil memetik buah delima dari pohon di pekarangan rumah Ki Ageng Bungkul, maka ia akan dinikahkan dengan Dewi Wardah yang cantik jelita, putri bangsawan Majapahit itu.

Pohon delima itu bukan sembarang pohon. Setiap orang yang memetik buahnya akan tewas. Tetapi rejeki berpihak kepada Raden Paku yang kemudian bergelar Sunan Giri itu.

Secara tidak sengaja beliau lewat di bawah pohon delima yang menakutkan itu. Tiba-tiba ada buah delima yang menimpa kepala Raden Paku. Kejadian ini dilaporkan kepada Ki Ageng Bungkul dan gurunya, yakni Sunan Ampel dari Surabaya.

Setelah kejadian itu, Raden Paku atau Sunan Giri dinikahkan dengan Dewi Wardah putri Ki Ageng Bungkul. Pada kurun waktu tertentu, karena pengaruh Islam Ki Ageng Bungkul ini juga digelari Sunan Bungkul. Ketika meninggal dunia beliau disemayamkan di tempat yang sekarang bersebelahan dengan taman kota ini.



Taman Bungkul diresmikan pada 21 maret 2007, dengan sarana cukup lengkap yaitu terdapat Seperti skateboard track dan BMX track, Jogging track, Plaza (panggung untuk Live performance berbagai jenis entertainment), Zona akses Wi-fi gratis, telepon umum, Area green park dengan kolam air mancur, taman bermain anak-anak hingga pujasera pun ada. Taman Bungkul juga memiliki amfiteater dengan diameter 33 meter dan jalur bagi penyandang cacat agar mereka pun bisa ikut berekreasi.

Pujasera terdiri dari Warung-warung makan yang terorganisir secara rapi di taman kota ini. Menu-menu kuliner khas Surabaya seperti rujak cingur, lontong balap wonokromo, lontong mie, semanggi suroboyo menjadi kuliner favorit bagi pengunjung. 



Tempat duduk yang teduh dan nyaman dikelilingi pohon sono berusia tahunan, membuat pengunjung betah berlama-lama di taman itu. Bagi pengunjung yang kehabisan air minum, di taman ini juga tersedia instalasi air siap minum. Tentu ini menjadi keunggulan tersendiri bagi taman kota ini.



Sumber :
id.wikipedia.org
travel.detik.com

Thursday, July 25, 2013

Oranje Hotel


Mulai pada tahun 1910 bernama Oranje Hotel. Nama oranje, diambil dari nama keluarga Ratu Belanda pada saat itu. 

Tahun 1942, nama yang digunakan adalah Yamato Hoteru atau Hotel Yamato. 

19 September 1945, menandai spirit perjuangan arek-arek Suroboyo pada masa itu, Hotel Majapahit sempat menggunakan nama Hotel Merdeka atau Liberty Hotel.

Memasuki tahun 1946, hotel ini kembali dikelola Sarkies Brothers, dan namanya berubah menjadi Hotel LMS atau Lucas Martin Sarkies. 

Tahun 1969, ketika Hotel LMS ganti pemilik dari Sarkies ke Mantrust Holding Co., namanya berubah menjadi Hotel Majapahit. 

Memasuki tahun 19 Januari 1996, setelah memasuki masa restorasi selama tak kurang dari dua tahun, hotel ini kembali ganti identitas dengan label Mandarin Oriental Hotel Majapahit. 

Dan tanggal 22 September 2006, menjadi Hotel Majapahit.






Menengok Keberadaan Hotel Bersejarah Kolonial


Sumber :
wikipedia.org
hotelmurah2010.wordpress.com
travel.kapanlagi.com
ceriwis.com
dewey.petra.ac.id


Tuesday, July 9, 2013

Kebun Binatang Surabaya


Kebun Binatang Surabaya (KBS) adalah salah satu kebun binatang yang populer di Indonesia, terletak di jalan Setail No. 1 Surabaya, KBS merupakan kebun binatang yang pernah terlengkap se-Asia Tenggara, didalamnya terdapat lebih dari 351 spesies satwa yang berbeda yang terdiri lebih dari 2.806 binatang. Termasuk didalamnya satwa langka Indonesia. 

Kebun Binatang Surabaya (KBS) pertama kali didirikan berdasar SK Gubernur Jenderal Belanda tanggal 31 Agustus 1916 No. 40, dengan nama “Soerabaiasche Planten-en Dierentuin” (Kebun Botani dan Binatang Surabaya) atas jasa seorang jurnalis bernama H.F.K. Kommer yang memiliki hobi mengumpulkan binatang. Dari segi finansial H.F.K Kommer mendapat bantuan dari beberapa orang yang mempunyai modal cukup.

Susunan Pengurus Pertama Kebun Binatang Surabaya :
Ketua: J.P Mooyman
Sekretaris: A.H. de Wildt
Bendahara: P Egos, dibantu 6 orang anggotanya yaitu :
F.C. Frumau
A. Lenshoek
daraa getuu
J. Th. Lohmann
Edw. H. Soesman
M.C. Valk

Lokasi KBS yang pertama di Kaliondo, pada tahun 1916, kemudian pada tanggal 28 September 1917 pindah di jalan Groedo. Dan pada tahun 1920 pindah ke daerah Darmo untuk areal kebun binatang yang baru atas jasa OOST-JAVA STOOMTRAM MAATSCHAPPIJ atau Maskapai Kereta Api yang mengusahakan lokasi seluas 30.500 m2.

Untuk pertama kali pada bulan April 1918, KBS dibuka namun dengan membayar tanda masuk (karcis). Kemudian akibat biaya operasional yang tinggi, maka pada tanggal 21 Juli 1922 kebun botani / KBS mengalami krisis dan akan dibubarkan, tetapi beberapa dari anggotanya tidak setuju. Pada tahun ini pula. Dalam rapat pengurus diputuskan untuk membubarkan KBS, tetapi dicegah oleh pihak Kotamadya Surabaya pada waktu itu.

Pada tanggal 11 Mei 1923, rapat anggota di Simpang Restaurant memutuskan untuk mendirikan Perkumpulan Kebun Binatang yang baru, dan ditunjuk W.A. Hompes untuk menggantikan J.P. Mooyman, salah seorang pendiri KBS dan mengurus segala aktivitas kebun sebagai pimpinan. Bantuan yang besar untuk kelangsungan hidup pada waktu tahun 1927 adalah dari Walikota Dijkerman dan anggota dewan A. van Gennep dapat membujuk DPR Kota Surabaya untuk meraih perhatian terhadap KBS, dengan SK DPR tanggal 3 Juli 1927 dibelilah tanah yang seluas 32.000 m3 sumbangan dari Maskapai Kereta Api (OJS). Tahun 1939 sampai sekarang luas KBS meningkat menjadi 15 hektar dan pada tahun 1940 selesailah pembuatan taman yang luasnya 85.000 m2.

Dalam perkembangannya KBS telah berubah fungsinya dari tahun ke tahun. Kebun Binatang Surabaya yang dahulu hanya sekedar untuk tempat penampungan satwa eksotis koleksi pribadi telah dikembangkan fungsinya menjadi sarana perlindungan dan pelestarian, pendidikan, penelitian, dan rekreasi. Binatang-binatang yang menjadi koleksi KBS dari tahun ke tahun jumlah dan jenisnya terus bertambah, baik berasal dari luar negeri maupun yang berasal dari dalam negeri.

id.wikipedia.org

Wednesday, June 12, 2013

Suara Surabaya


Slogan "News, Interaktif, Solutif"
Frekuensi 100.0 FM
Pertama mengudara 11 Juni 1983

Pemilik Suara Surabaya Media
Saluran Saudara She Radio 99.6 FM, Maja FM 100.7 Mojokerto
Website www.suarasurabaya.net

Suara Surabaya FM (SSFM) adalah sebuah stasiun radio di Kota Surabaya, Indonesia. SSFM mengudara pertama kali pada tanggal 11 Juni 1983, bersamaan dengan gerhana matahari total pada tanggal 11 Juni 1983. Radio ini mengklaim sebagai radio pertama di Indonesia yang menerapkan format "radio news" atau informasi.

Pada tahun 2000, Suara Surabaya meluncurkan suarasurabaya.net, yang memungkinkan penggunanya untuk menikmati radio online. Pada pertengahan 2003 GIGA FM 99.85 (sekarang She Radio 99.6 FM) menjadi bagian dari Suara Surabaya Media. Sejak 2011, Suara Surabaya mengangkat tema "Anytime, Anywhere".

Frekuensi
FM 100.55 (1983-2003)
FM 100 (2003-sekarang)

Saluran afliasi di Jaring Radio
Suara Surabaya memiliki beberapa saluran afliasi di jaring radio,adalah
Radio Mandala Fm Banyuwangi
Radio Rama Fm Bondowoso
Radio Sentral Fm Lumajang
Radio Nada Fm Sumenep
Radio Karimata Fm Pamekasan
Radio Tidar Sakti Fm Batu
Radio Maja Fm Mojokerto (Suara Mojokerto Fm)
Radio Andika Fm Kediri
Radio Wijaya Kusuma Fm Madiun
Radio Suara Bojonegoro
Radio Idola Fm Semarang
Radio Rakosa Fm Yogyakarta
Radio Mutiara Fm Jember
Radio Liur Fm Tulunggagung

Program
Sejak 11 Juni 1983, Suara Surabaya telah memiliki program, antara lain:
Kelana Kota (program utama)
Renungan Fajar
Memorabilia
Berita Suara Surabaya
Pariwara (talkshow)
Jazz Traffic
Inspirasi Solusi
Jaring Radio
Musik Islam SS (ditayangkan setelah Renungan Fajar & Adzan Maghrib untuk Surabaya)
Dialog Haji
Muda tapi Luar Biasa
Legenda dari Negeri bernamakan Indonesia
Reportase Haji
Galeri Rama Pagi (di Rama Fm Bondowoso)
Saya Gemar Bahasa Indonesia
Berita Suara Mojokerto (di Maja FM)
Healty & Lifesytle
SS News
Lintas Informasi Suara Surabaya
Lintas Olahraga Suara Surabaya
Suara Surabaya Sport

Sumber : wikipedia.org

Saturday, June 8, 2013

Kondisi dan Potensi Surabaya

KOTAMADYA SURABAYA



I. KEADAAN UMUM
 A.  LUAS DARATAN  : 327,41 Km2
 Terdiri dari
 1. Pemukiman / kampung  : 179,51 km2
 2 .Persawahan  : 75,72 km2
 3. Kolam / Danau / Waduk  : 52,81 km2
 4. Lain - lain  : 19,37 km2
 B.  WILAYAH ADMINISTRASI PEMERINTAHAN
 1. Pembantu Walikotamadya : 5
2. Kecamatan : 28
 3. Kelurahan  : 163
 4. Rukun Warga  : -
5. Rukun Tetangga  : -

C. PERKEMBANGAN JUMLAH PENDUDUK.
 NO.  URAIAN  SATUAN  1993  1994  1995
 1  Jumlah Penduduk  Jiwa 2.592.901 2.636.428 2.679.656

II. HASIL - HASIL PEMBANGUNAN DAERAH

A. PERKEMBANGAN PEMBANGUNAN DAERAH
1. Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto ( PDRB ), Pendapatan Perkapita , Pertumbuhan Ekonomi
 NO.  URAIAN  SATUAN  1993  1994  1995
 1 PDRB ADHB Juta Rp 10.749.593,84 12.848.591,35 15.179.569,62
 2 PDRB ADHK Th.1993  Juta Rp 10.749.593,84 11.847.752,59 13.122.574,64
 3 Pendapatan Perkapita ADHB  Rupiah 4.145.779,00 4.873.485,00 5.664.746,00
 4 Pendapatan Perkapita ADHK Th.1993.  Rupiah 4.145.779,00 4.493.865,00 4.897.112,00
5 Pertumbuhan Ekonomi ADHK 1993 % - 10,22 10,76
B. STRUKTUR EKONOMI
 NO.  URAIAN  SATUAN  1993  1994  1995
 1 Pertanian % 1,25 1,19 0,87
 2 Industri Pengolahan % 32,41 33,41 34,17
 3 Perdagangan , Hotel, Restoran % 25,56 25,13 25,34
 4 Jasa - jasa % 7,49 7,11 6,85
 5 Lain - lain % 33,29 33,16 32,77

C. PERKEMBANGAN PENDAPATAN ASLI DAERAH
 NO.  URAIAN  SATUAN  1993  1994  1995
 1 Jumlah Pendapatan Asli Daerah Juta Rp - - -
Keterangan : -) Tidak ada data

D. PERKEMBANGAN TENAGA KERJA
 NO.  URAIAN  SATUAN  1993  1994  1995
 1 Angkatan Kerja Orang 1.152.486 1.115.486 1.150.702
 2 Angkatan Kerja Tertampung Orang 1.052.750 1.021.573 1.051.250
 3 Pencari Kerja Orang - 314.859 490.688
 4 Penduduk Usia Kerja Orang 99.736 94.410 99.452
 5 Penduduk Bukan Usia Kerja Orang - 2.330.791 2.210.585

Keterangan : -) Tidak ada data




 *) Atas Dasar Harga berlaku tahun 1993 Peta Potensi Kotamadya Surabaya



Sumber foto:
http://www.qerja.com/

Tuesday, June 4, 2013

Asal Usul Nama Surabaya


Versi #1 (Dongeng)

Dahulu, di lautan luas sering terjadi perkelahian antara Ikan Hiu Sura dengan Buaya. Mereka berkelahi hanya karena berebut mangsa.Keduanya sama-sama kuat, sama-sama tangkas,sama-sama cerdik, sama-sama ganas dan sama-sama rakus.Sudah berkali-kali mereka berkelahi belum pernah ada yang menang atau pun yang kalah. akhirnya mereka mengadakan kesepakatan. 

"Aku bosan terus-menerus berkelahi, Buaya," kata ikan Sura. 

"Aku juga, Sura. Apa yang harus kita lakukan agar kita tidak lagi berkelahi?" tanya Buaya. 

Ikan Hiu Sura sudah punya rencana untuk menghentikan perkelahiannya dengan Buaya segera menerangkan. 

"Untuk mencegah perkelahian di antara kita,sebaiknya kita membagi daerah kekuasaan menjadi dua. Aku berkuasa sepenuhnya di dalam air dan harus mencari mangsa di dalam air,sedangkan kamu barkuasa di daratan dan mangsamu harus yang berada di daratan. Sebagai batas antara daratan dan air, kita tentukan batasnya,yaitu tempat yang dicapai oleh air laut pada waktu pasang surut!" 

"Baik aku setujui gagasanmu itu!" kata Buaya.

Dengan adanya pembagian wilayah kekuasaan, maka tidak ada lagi perkelahian antara Sura dan Buaya. Keduanya telah sepakat untuk menghormati wilayah masing-masing. Tetapi pada suatu hari,Ikan Hiu Sura mencari mangsa di sungai. Hal ini dilakukan dengan 
sembunyi-sembunyi agar Buaya tidak mengetahui. Mula-mula hal ini memang tidak ketahuan. Tetapi pada suatu hari Buaya memergoki perbuatan Ikan Hiu Sura ini.Tentu saja Buaya sangat marah melihat Hiu Sura melanggar janjinya. 

"Hai Sura, mengapa kamu melanggar peraturan yang telah kita sepakati berdua? Mengapa kamu berani memasuki sungai yang merupakan wilayah kekuasaanku?" tanya Buaya. 

Ikan Hiu Sura yang merasa tak bersalah tenang-tenang saja. 

"Aku melanggar kesepakatan? Bukankah sungai ini berair.Bukankah aku sudah bilang, bahwa aku adalah penguasa di air? Nah, sungai ini 'kan ada airnya, jadi juga termasuk daerah kekuasaanku, " Kata Ikan Hiu Sura. 

"Apa? Sungai itu 'kan tempatnya di darat, sedang daerah kekuasaanmu ada di laut, berarti sungai itu adalah darerah kekuasaanku!" Buaya ngotot. 

"Tidak bisa. Aku 'kan tidak pernah bilang kalau di air itu hanya air laut, tetapi juga airsungai" jawab Hiu Sura? 

"Kau sengaja mencari gara-gara,Sura?" "Tidak! kukira alasanku cukup kuat dan aku memang dipihak yang benar!" kata Sura. 

"Kau sengaja mengakaliku.Aku tidak sebodoh yang kau kira!" kata Buaya mulai ,marah. 

"Aku tidak perduli kau bodoh atau pintar, yang penting air sungai dan air laut adalah kekuasaanku!" Sura tak mau kalah. 


Karena tidak ada yang mau mengalah, maka pertempuran sengit antara Ikan Hiu Sura dan Buaya terjadi lagi.
Pertarungan kali ini semakin seru dan dahsyat. Saling menerjang dan menerkam, saling menggigit dan memukul. Dalam waktu sekejap, air disekitarnya menjadi merah oleh darah yang keluar dari luka-luka kedua binatang tersebut. Mereka terus bertarung mati-matian tanpa istirahat sama sekali. 

Dalam pertarungan dahsyat ini, Buaya mendapat gigitan Hiu Sura di pangkal ekornya sebelah kanan. Selanjutnya, ekornya itu terpaksa selalu membengkok kekiri. Sementara ikan Sura juga tergigit ekornya hingga hampir putus, lalu ikan Sura kembali ke lautan. Buaya puas telah dapat mempertahankan daerahnya.

Pertarungan antara ikan Hiu yang bernama Sura dan Buaya ini sangat berkesan di hati masyarakat Surabaya. Oleh karena itu,nama Surabaya selalu dikait-kaitkan dengan peristiwa ini. 


sumber : wikipedia.org


-------------------------------



Versi #2 (Sejarah)

Penyerbuan bangsa mongol ke Pulau jawa sekaligus sebagai hari jadi kota Surabaya. Mengingat betapa tersohornya peradapan Dinasti Mongolia dalam sejarah dunia. Kala itu, dinasti mongol dipimpin oleh Kubilai Khan, one of the Great Khan, yang juga merupakan cucu dari Genghis Khan, dan kerajaannya membentang dari daratan Eropa wilayah Hungaria sampai seluruh dataran cina dan Korea, bahkan sebagian wilayah timur tengah dan asia tenggara sudah berada dibawah kekuasaanya. Sedangkan di Jawa, kerajaan Singasari sedang mengalami kehancuran karena pemberontakan dan kerajaan majapahit baru saja dirintis.

Kubilai khan merupakan salah satu Khan Agung, sekaligus cucu dari Genghis Khan, pada tahun 1280, untuk menunjukkan kekuasaanya wilayah asia tenggara, Kubilai Khan mengirim dutanya ke kerajaan Singasari. Tujuan mengirim dutanya tidak lain adalah untuk membayar sejumlah upeti dan mengaku tunduk kepada kekaisaran mongol. Kerajaan Singasari ketika itu dipimpin oleh Raja Kertanegara, dan permintaan duta dari mongol itu langsung ditolaknya mentah-mentah. Setahun berikutnya kekaisaran mongol mengirim lagi dutanya, dan sekali lagi Kertanegara tetap bersih keras menolak untuk tunduk. Pada tahun 1289, utusan ketiga dikirim, dalam sejarah tercatat nama duta besar tersebut adalah Meng Qi. Dalam ekspedisi ketiga ini, untuk menunjukkan ketegasannya, Kertanegara melukai muka Meng Qi, dan diusirnya Meng Qi ke Cina.

Jawaban dari Kertanegara tersebut tentu saja membuat Kubilai Khan Marah. Kubilai Khan mengirim pasukannya yang besar yang terdiri dari 20.000 orang tentara Tionghoa yang direkrut dari Hokkian, Kiangsi dan Hukuang. Dimualilah Ekspedisi besar-besar ke pulau jawa untuk menghukum Kerajaan Singasari. Mongol melewati pantai Annam dan Champa menuju ke target utama mereka. Ketika , armada pasukan Mongol sampai di Jawa. Sebagian pasukan mendarat di Tuban, sebagian lagi di muara Kali Berantas.

Sementara itu, armada pasukan Mongol sampai di Jawa. Sebagian pasukan mendarat di Tuban, sebagian lagi di muara Kali Berantas. Dengan cepat Raden Wijaya membaca situasi. 



Ketika itu keadaan di kerajaan Singasari sudah berubah, dan sesampainya di Jawa, Utusan Raden Wijaya datang ke pasukan mongol untuk menawarkan diri sebagai sekutu untuk menggulinggkan Singasari (raja yang berkuasa Jayakatwang). Utusan Raden Wijaya memberikan hadiah sebuah peta wilayah Kalang. Akhirnya kesepakatan Dicapai.

Pasukan Mongol gabungan Raden Wijaya menyerbu Raja Jayakatwang. 

Dalam waktu kurang lebih 19 hari, 100.000 pasukan turut bertempur dalam penyerbuan tersebut. Penyerbuan tersebut dinilai sukses, karena mongolia berhasil menghukum raja Jawa sekaligus membunuh rajanya yaitu Jayakatwang.

Namun Wilayah Jawa yang bersuhu tropis membuat pasukan mongol cepat lelah dan sulit beradaptasi dengan model medan pertempuran diwilayah tropis. Akibat kelemahan itu, saat lengah, Pasukan Raden Wijaya menyerang Pasukan mongol (Surprise Attack), dan sekaligus mengusir pasukan mongol dari tanah Jawa. Pasukan mongol memilih segera mundur daripada menunggu 6 bulan lagi untuk mendapatkan angin menuju utara. Ketika itu mongol kehilangan 3000 ribu pasukan terbaiknya.



Sura (ikan hiu) dilambangkan sebagai bahaya dari laut (pasukan Mongol) dan baya (buaya) dilambangkan sebagai prajurit Raden Wijaya yang berhasil mengusir pasukan Mongol.

Ahirnya tahun 1293 ditetapkan sebagai tahun kelahiran kota Surabaya. 

Sumber : sudrunjournal.blogspot.com

Related Posts