Saturday, November 30, 2013

Taman Bungkul Surabaya Terbaik se-Asia 2013

Taman Bungkul, Surabaya menerima penghargaan internasional "The 2013 Asian Townscape Award" (ATA) untuk kategori Taman Terbaik Se-Asia dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).


Walikota Surabaya, Tri Rismaharini, mengarak penghargaan "The 2013 Asian Townscape Award (ATA)" dari PBB di Surabaya (30/11). Taman Bungkul meraih penghargaan sebagai Taman Terbaik se-Asia Tahun 2013.
Walikota Surabaya, Tri Rismaharini, mengarak penghargaan "The 2013 Asian Townscape Award (ATA)" dari PBB di Surabaya (30/11). Taman Bungkul meraih penghargaan sebagai Taman Terbaik se-Asia Tahun 2013.

Saturday, November 23, 2013

Delta Plaza


Di jantung kota Surabaya bersebelahan dengan Monkasel Surabaya (Submmarine Monument) dan sangat dekat juga dengan Surabaya Plaza Hotel terdapat pusat perbelanjaan yang sangat terkenal yaitu Plaza Surabaya atau Delta Plaza.

Delta Plaza merupakan bekas lokasi rumah Sakit bersejarah yaitu Dr. Soetomo saat itu. Namun, kini diubah menjadi salah satu pusat perbelanjaan yang memiliki 6 lantai dengan gedung megah dilengkapi parkir flat yang luas baik di bawah maupun di atas.

Basement Floor tersedia Giant swalayan untuk kebutuhan sehari-hari, dan di Ground Floor dilengkapi dengan KFC, Texas Fried Chicken, Hoka-Hoka Bent, Dunkin ‘Donuts, JCO, Tentrem Es, Apotik Plus, DRTV (Toko Inovasi), Superindo, Matahari Department Store, BreadTalk, Roti Dika, Asia Bakery, Stasiun Sport, Kassaya Parfum, Iwan Fashion, Christoper Salon, Perhiasan Julia, Perhiasan Love, Indomusic, Nakamura The Healing Touch serta pusat ATM seperti, Bank Bukopin, Bank Mandiri, BNI, NISP, Bank Mega, BCA, Bank Permata dan Niaga CIMB.

Di lantai 1, 2, digunakan untuk outlet fashion, asesoris, arloji, parfum, departemen store, cafe, restoran, pasar swalayan, bank, fast food, drug store, toys, baby shop, gift shop, bookstore, peralatan rumah tangga dan lain-lain.

Tenant yang ada meliputi, Matahari Dept Store, FILA , Adidas , Fashion Metta, Pizza Hut , Danzer, Sepatu Terkenal, Toko Mas Semar, ATMBCA , Johnny Andrean Salon, salon kecantikan, Aksesoris Naughty, Mode Collection, Celcius, dll.

Sedangkan untuk lantai 3, diisi dengan game center seperti Timezone & Fantasy Kingdom. Ada juga sekolah kecantikan, pusat HP, pusat computer & elektronik center, resto area (Menteng Mie, Muruk Resto Hayam, Fried Chicken California , Es Teller 77 , Bakso Lapangan Tembak , Wendy’s , Taco Bell) dan area foodcourt pun bisa Anda jumpai di lantai ini.

Untuk Cineplex 21, Solo Billiard pusat, MC Autocare berada di lantai 4. Di sebelah kiri atau parkir timur Plaza Surabaya terdapat area terbuka yang biasanya digunakan untuk kegiatan Pameran, berbagai pentas atau atraksi maupun Entertaiment Show. Warung makanan dan minuman berjajar di sebelah kiri Plaza Surabaya yang harganya relatif murah dibandingkan yang ada di dalam.

Fasilitas lain selain keamanan 24 jam non stop juga sering diadakan event. Akses menuju Plaza Surabaya sangat mudah dan dapat ditempuh, karena lokasinya yang strategis, tak jauh dari lokasi terdapat Stasiun Gubeng, dan juga Hotel Sahid Surabaya.

Plaza Surabaya (Delta Plaza)
Jl. Pemuda 33-37 Surabaya 60271
Telp. 031-5316843, 5315088


Sumber :
http://www.transsurabaya.com

Saturday, November 16, 2013

Gerak Jalan Perjuangan Mojokerto-Surabaya 2013


Rasa patriotisme dan mengenang para pahlawan yang telah berjasa dalam membela tanah air Indonesia dapat diwujudkan dengan berbagai cara dan upaya. Dispora Prov. Jatim kembali menggelar pelaksanaan ‘Gerak Jalan Perjuangan Mojokerto-Surabaya sebagai upaya memperingati Hari Pahlawan 10 Nopember Tahun 2013. 

Sejarah pelaksanan gerak jalan ini diawali pada tahun 1955 hingga 1958, dengan rute dari Pandaan–Surabaya yang diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk memperingati pertahanan sektor selatan sungai Brantas yang dikenal dengan Batalyon Cipto dan Abdullah. Kemudian, pada tahun 1959 hingga 1964, rute dialihkan ke Mojokerto–Surabaya untuk memperingati pertahanan sektor barat yang dikenal dengan batalyon laskar Hisbullah, Tentara Pelajar, Polisi Istimewa, Batalyon Mansjur, Sholikin dan Munasir, Djarot Subiantoro yang dikenang dengan monumen Mayangkara di Wonokromo. 

Namun, perjalanan program satu ini tak selamanya berjalan mulus, pada tahun 1965 hingga 1967 gerak jalan Mojokerto – Surabaya ditiadakan karena pada saat itu situasi dan kondisi sedang terjadi G/30S/PKI. Lalu pada tahun 1968 hingga 1996 kegiatan ini dimunculkan kembali dan diselenggarakan oleh KONI Jawa Timur (1968 hingga 1973) dan kemudian dikelola oleh Dinas P&K Propinsi Jawa TImur pada tahun 1974 hingga 1997. 

Ternyata, pada tahun 1998 hingga 2005, gerak jalan Mojokerto–Surabaya ditiadakan lagi karena kondisi saat itu sedang terjadi reformasi dan didukung situasi politik dan ekonomi yang sedang berada dalam keadaan yang labil. 

Hingga pada akhirnya, pada tahun 2006 hingga sekarang gerak jalan Mojokerto-Surabaya kembali dilaksanakan. Namun untuk pelaksanaannya, kali ini dikelola oleh Dinas Pemuda dan Olahraga Propinsi Jawa Timur yang dikenal dengan “Gerak Jalan Perjuangan Mojokerto–Surabaya”. 

Gerak Jalan Perjuangan Mojokerto - Surabaya 2013, dijadwalkan akan berangkat dari Alun-alun Kota Mojokerto Sabtu (16/11/2013) pukul 15.00 WIB dan finish di Tugu Pahlawan Surabaya. Rombongan akan melewati Jl Trosobo, Kletek, Karang Pilang, Gunungsari, Joyoboyo, Diponegoro, Pasar Kembang finish di Tugu Pahlawan Surabaya.

Jalur yang akan dilalui mulai start : Alun-alun Mojokerto – Jl. Majapahit-Jl. Bhayangkara – Jl. Gajahmada – Jl. Ajinomoto – Depan Pabrik Ciwi – Krian (Pos I : Pasar Krian). Pasar Krian – Jl. Raya Trosobo – Jl. Raya Kletek – Sepanjang (Pos II). Sepanjang – Karang Pilang – Jl. Gunung Sari (Yani Golf) – Terminal Joyoboyo – Kebun Binantang Surabaya – Jl. Diponegoro – Jl. Pasar Kembang – Jl. Kedung Doro – Jl. Blauran – Jl. Bubutan – Jl. Pahlawan – Jl. Kebun Rojo, Finish Tugu Pahlawan Surabaya.

Sumber :
http://dispora.jatimprov.go.id
http://kelanakota.suarasurabaya.net
http://ceritasurabaya.blogspot.com

Friday, November 15, 2013

Tugu Pahlawan


Tugu Pahlawan, adalah sebuah monumen yang menjadi markah tanah Kota Surabaya. Monumen ini setinggi 41,15 meter berbentuk lingga atau paku terbalik. Tubuh monumen berbentuk lengkungan-lengkungan (Canalures) sebanyak 10 lengkungan, dan terbagi atas 11 ruas. 
Tinggi, ruas, dan canalures mengandung makna tanggal 10, bulan 11, tahun 1945. Suatu tanggal bersejarah, bukan hanya bagi penduduk Kota Surabaya, tetapi juga bagi seluruh Rakyat Indonesia. 

Tugu Pahlawan dibangun untuk memperingati peristiwa Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya, dimana arek-arek Suroboyo berjuang melawan pasukan Sekutu bersama Belanda yang hendak menjajah kembali Indonesia.

Monumen Tugu Pahlawan menjadi pusat perhatian setiap tanggal 10 November mengenang peristiwa pada tahun 1945 ketika banyak pahlawan yang gugur dalam perang kemerdekaan.

Monumen ini berada di tengah-tengah kota di Jalan Pahlawan Surabaya, dan di dekat Kantor Gubernur Jawa Timur. Tugu Pahlawan merupakan salah satu ikon Kota Surabaya sebagai Kota Pahlawan. Berdiri di atas tanah lapang seluas 1,3 hektar, dan secara administratif berada di wilayah Kelurahan Alun-Alun Contong, Kecamatan Bubutan, Kota Surabaya.

Ada dua pendapat mengenai siapa yang menjadi pemrakarsa, sekaligus arsitek monumen yang terletak di Jalan Pahlawan Surabaya ini. Menurut Gatot Barnowo, monumen ini diprakarsai oleh Doel Arnowo, yang saat itu menjabat sebagai Kepala Daerah Kota Besar Surabaya. Kemudian ia meminta Ir. Tan untuk merancang gambar monumen yang dimaksud, untuk selanjutnya diajukan kepada Presiden Soekarno.

Sedangkan menurut Ir. Soendjasmono, pemrakarsa monumen ini adalah Ir. Soekarno sendiri. Ide ini mendapat perhatian khusus dari Walikota Surabaya, Doel Arnowo. Untuk perencanaan dan gambarnya diserahkan kepada Ir. R. Soeratmoko, yang telah mengalahkan beberapa arsitektur lainnya dalam sayembara untuk pemilihan arsitek untuk membangun monumen ini.

Pada awalnya pekerjaan pembangunan Monumen Tugu Pahlawan ditangani Balai Kota Surabaya sendiri. Kemudian dilanjutkan oleh Indonesian Engineering Corporation, yang kemudian diteruskan oleh Pemborong Saroja. Monumen yang dibangun selama sepuluh bulan ini, diresmikan oleh Presiden Soekarno pada tanggal 10 November 1952.

Di bawah tanah lahan Tugu Pahlawan ini terdapat sebuah museum untuk mengenang jasa-jasa para pahlawan yang berjuang di Surabaya, di museum ini juga terdapat foto-foto dokumentasi pembangunan Tugu Pahlawan. Museum ini diresmikan pada tanggal 19 Februari 2000 oleh Presiden K.H Abdurrahman Wahid.

Pada tahun 1991-1996 dilakukan pembenahan kawasan Tugu Pahlawan dan Museum Perjuangan 10 November Surabaya yang dipimpin oleh arsitek Ir. Sugeng Gunadi, MLA dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Seorang Presiden pada tanggal 10 November 1951 meletakkan batu pertama dari suatu rencana raksasa: Tugu Pahlawan, setinggi 45 meter. Batu itu ditancapkan di tengah-tengah Kota Surabaya, di sebuah tempat bekas reruntuhan gedung yang hancur dalam perjuangan mendirikan negara, di depan Kantor Gubernur Jawa Timur. 

Untuk lebih memberikan arti kepada Tugu yang hendak didirikan itu, diputuskan bahwa Tugu ditempatkan di bekas puing-puing reruntuhan Gedung Kenpeitai zaman Jepang. Bekas-bekas reruntuhan gedung ini pernah membawa penderitaan yang tidak gampang dilupakan para pejuang kemerdekaan dari zaman ke zaman. Sesudah menjadi gedung Raad van Justitie (gedung pengadilan) pada zaman Nederlands IndiĆ«, pada zaman Nippon menjadi markas Kenpeitai (polisi militer Jepang, di mana para patriot bangsa yang dianggap melawan Jepang ditawan dan disiksa, misalnya Ir Darmawan, tokoh ludruk Durasim). 

Dan pada saat meletusnya pertempuran 10 November 1945 gedung ini juga jadi pusatnya gerakan pemuda (PTKR = Polisi Tentara Keamanan Rakyat pimpinan Hasanudin Pasopati dan N. Suharyo Kecik), yang kemudian gedung tadi menjadi bulan-bulanan sasaran peluru mortir dan peluru meriam dari kapal laut, dan bom dari pesawat terbang Thunderbolt, keduanya bagian dari angkatan perang Inggris. 

Beberapa saat setelah Tugu diresmikan pembukaannya, maka terjadi semacam “skandal” di dalam pembuatannya. Tugu itu di bagian tengah tampak miring dan tidak lurus. Penanggung jawab dari kecerobohan ini kabarnya ditimpakan kepada IEC. Sampai kemudian menjadi rahasia umum di Surabaya, bahwa Tugu Pahlawan itu bakal dibongkar kembali untuk mendapat perbaikan seperlunya.

Tetapi, inipun tidak pernah ada kenyataannya. Tugu Pahlawan itu tetap miring di tengah, dan tetap tidak dibongkar. 

Sumber :
http://id.wikipedia.org
http://supartobrata.com

Related Posts