Friday, May 17, 2013

Tunjungan : Ikon Surabaya



REK AYO REK – Mus Mulyadi

Rek ayo rek mlaku mlaku nang tunjungan
Rek ayo rek rame rame bebarengan
cak ayo cak sopo gelem melu aku
cak ayo cak dolek kenalan cah ayu
ngalor ngidul liwat toko ngumbah moto
masio mung senggal senggol ati lego
sopo ngerti nasib awak lagi mujur
kenal anak e sing dodol rujak cingur
jok dipikir angger podo gelem mlaku
jok dipikir angger podho gak duwe sangu
mangan tahu jok di campur nganggo timun
malam minggu jok podho di gawe nglamun



Kota Jogjakarta punya ikon Jl Malioboro, Samarinda dengan Pasar Pagi dan Citra Niaga-nya, Semarang dengan Simpang Lima-nya. Surabaya juga punya yaitu Tunjungan. Tak hanya jalan Tunjungan, tapi juga daerah di sekitarnya, seperti Jl Embong Malang, Jl Blauran, dan Jl Praban.



Daerah ini menjadi ikon kota Surabaya. Persyaratan untuk menjadi ikon adalah berada di tengah kota, mudah diakses dari mana saja dan fasilitas kawasan yang sudah memadai.


Tunjungan 1911

Menurut sejarah, Surabaya terkenal dengan Tunjungan sejak jaman Belanda. Di salah satu gambar adalah foto masa lalu Tunjungan tahun 1911 yang menampilkan Hotel Orange (sekarang Hotel Mojopahit). Dan tetap menjadi ikon Surabaya puluhan tahun kemudian.


Tunjungan sekarang mejadi sebuah kawasan komersial di kota Surabaya dimana sepanjang jalan ini banyak ditemui Bank, toko elektronik, Hotel, Restaurant dan pusat perbelanjaan Tunjungan.



Sumber :
surabaya.tribunnews.com
surabayatempodulu.com

No comments:

Post a Comment

Related Posts