ASAL USUL MANUKAN DAN CANDI LONTAR
Warga Surabaya pasti tidak asing lagi dengan daerah di barat Surabaya yaitu Manukan. Ternyata ada sejarah panjang mengenai desa bernama Manukan. Pada peta Karesidenan Surabaya tahun 1890, desa Manukan tidak sepadat seperti sekarang. Terlihat masih berupa persawahan, ladang dan kebun pohon mangga. Manukan juga berbatasan dengan desa kuno seperti Karangpoeh, Doekoeh Balong, Boentaran dan Lempoengwetan. Sekarang Manukan menjadi pemukiman yang berkembang pesat dan maju.
Di sisi timur Manukan, lebih tepatnya 250 Meter dari Terminal Manukan terdapat lapangan parkir yang dulunya adalah sebuah candi. Dari candi itulah daerah tersebut dinamakan Candilontar. Pengakuan penduduk sekitar dulunya menang ada sebuah runtuhan batu bata kuno dan pohon besar di sampingnya. Dan sekitar tahun 80-an diadakan ekskavasi oleh pihak purbakala Trowulan, namun tidak dilanjutkan kembali karena kurangnya artefak dan struktur candi.
Sekarang lokasi candi tersebut sudah ditutup semen dan menjadi lahan parkir warga. Lokasinya tepat di depan Balai RT 04 RW 14, Kelurahan Lontar.
(Sumber: Hikajat Soerabaia Tempo Doeloe, Disperpusip Jawa Timur, Blog Unesa)