Hijaunya Surabaya di Ekowisata Mangrove Wonorejo
Surabaya patut berbangga karena memiliki Hutan Mangrove Wonorejo, Rungkut. Geliat perkembangan kota segemerlap apa pun, tetap menyisakan lahan penyelamat lingkungan dari bahaya erosi dan banjir. Hutan mangrove di Pantai Timur Surabaya (Pamurbaya) ini, masih dalam tahap pengembangan oleh Pemerintah Kota Surabaya.
Salah satu fungsinya adalah menghambat abrasi laut.
Hutan mangrove ini juga berfungsi sebagai tempat tinggal beberapa komunitas hewan. Hewan yang liar sebagian ditangkarkan dan sebagian lagi sudah dipindahkan. Pengembangan wisata mangrove ini sekaligus upaya untuk memanfaatkan bozem (waduk kecil) Wonorejo yang berfungsi untuk mengendalikan banjir.
Kawasan yang berada di lahan seluas 871 hektar ini, menyuguhkan lanskap yang mengagumkan. Ada banyak obyek yang bisa dinikmati sebagai sajian wisata. Kawasan ini pun makin ditata dan dijadikan salah satu tempat referensi bagi wisatawan nusantara maupun mancanegara.
Untuk melihat mangrove dari dekat, pengunjung harus menyeberang menggunakan perahu. Harga tiket penyeberangan perahu PP dari dermaga keberangkatan menuju dermaga mangrove adalah Rp 25.000,00 untuk dewasa dan Rp 15.000,00 untuk anak-anak. Di sekitar dermaga keberangkatan, terdapat fasilitas toilet dan musholla. Ada pula beberapa pedagang makanan dan minuman.
Perjalanan dari dermaga keberangkatan ke dermaga mangrove memakan waktu sekitar 15-20 menit. Perahunya berkapasitas sekitar 30 orang dengan satu orang petugas yang akan menjelaskan seputar kawasan ekowisata mangrove ini.
Di perjalanan Anda akan berpapasan dengan perahu nelayan, dan aneka macam satwa penghuni hutan. Bila beruntung, Anda bisa melihat kera ekor panjang bergelantungan di pohon. Selain itu, ada banyak jenis burung khas pantai yang terbang melintas atau mencari makan di pinggir sungai.
Sementara di kawasan mangrove, terdapat fasilitas toilet, musholla, gazebo dan menara pandang. Ada lima gazebo yang dapat digunakan pengunjung untuk beristirahat, nongkrong, atau makan siang bersama teman dan keluarga. Bila ingin menelusuri kawasan mangrove ini, tak perlu kuatir karena disediakan jogging track terbuat dari anyaman bambu. Suasana saat melewati jogging track ini ternaungi oleh dahan mangrove yang tumbuh di sisi kiri dan kanan, sehingga tidak panas.
Sumber :
http://www.julajuli.com/read/2017/11/02/984/Hijaunya_Surabaya_di_Ekowisata_Mangrove_Wonorejo
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Related Posts
-
Ini Rute Surabaya Marathon 2019 di Hari Minggu Ketua Panitia Surabaya Marathon 2019, Fransisca Budiman menambahkan, tidak ada perubahan...
-
Pengamat Mendorong Pemkot Mengkapitalisasi Wisata Kota Tua Surabaya dan Label City of Heroes Minggu, 7 Mei 2023 Hari Jadi Kota Surabaya (HJK...
-
Wisata indoor bergaya Batu Night Spectacular (BNS) dan berkonsepnya night tourism akan dibangun di Kota Pahlawan. Wahana "Surabay...
-
Slogan "News, Interaktif, Solutif" Frekuensi 100.0 FM Pertama mengudara 11 Juni 1983 Pemilik Suara Surabaya Media Sa...
-
Park and Ride Pertama Pemkot Surabaya Dibangun Pembangunan angkutan masal cepat (AMC) berbasis trem maupun light rail transit (LRT) akan be...
No comments:
Post a Comment